Liputan6.com, Jakarta - Cegah penularan virus Corona atau Covid-19, PT Angkasa Pura II (Persero) menerapkan konsep pembatasan sosial atau social distancing di 19 bandara yang dikelola perseroan.
Implementasi social distancing dilakukan dengan mengoptimalkan ruang yang ada di terminal untuk menciptakan jarak yang dianjurkan bagi penumpang pesawat, khususnya di area-area tempat berkumpulnya penumpang pesawat.
Contohnya, melalui penempelan sejumlah garis kuning di lantai yang masing-masing berjarak 1 meter sebagai penanda batas antrian bagi penumpang pesawat.
Advertisement
“Adanya garis kuning itu membuat setiap penumpang berdiri dengan jarak yang aman di setiap titik-titik antrian agar meminimalisasi risiko penyebaran COVID-19 (virus Corona),” ujar President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, Rabu (18/3/2020).
Baca Juga
Adapun garis kuning tersebut misalnya ditempel di lantai menuju pos pemeriksaan keamanan (security check point/SCP), serta di lantai fixed bridge dan garbarata, guna memisahkan jarak penumpang saat antrean ketika proses naik pesawat atau boarding.
Selain itu, di setiap lift di terminal penumpang juga telah diberi batas berdiri bagi masing-masing individu. Ketika berada di dalam lift, setiap individu dilarang bertatap muka langsung atau wajib menghadap ke dinding dan pintu lift.
“Penerapan social distancing ini sudah diterapkan di bandara-bandara kami seperti Soekarno-Hatta, Depati Amir Pangkalpinang, Supadio Pontianak, Kualanamu, Banyuwangi, dan lain sebagainya," kata Awaluddin.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penataan Kursi di Ruang Tunggu
Tidak lupa, PT Angkasa Pura II melakukan penataan kembali kursi di ruang tunggu atau boarding lounge dengan mengutamakan jarak yang cukup di antara penumpang.
“Kami melakukan berbagai upaya yang memungkinkan untuk diterapkan di bandara-bandara sehingga penyebaran COVID-19 ini dapat dicegah,” jelas Muhammad Awaluddin.
Penerapan social distancing di terminal ini merupakan upaya terbaru PT Angkasa Pura II dalam mencegah penyebaran COVID-19, selain yang sudah dilakukan seperti penyemprotan cairan disinfektan, penyediaan banyak hand sanitizer, pengecekan suhu tubuh penumpang pesawat, dan lain sebagainya. (Pramita Tristiawati)
Advertisement