Liputan6.com, Jakarta - Mempertimbangkan situasi risiko wabah COVID-19 di tanah air dan untuk mendukung upaya pemerintah Republik Indonesia dalam mengatasi penyebarannya, AirAsia Indonesia (kode penerbangan QZ) berinisiatif untuk menghentikan sementara seluruh layanan penerbangan mulai 1 April 2020.
Penerbangan rute domestik akan dihentikan sementara hingga 21 April 2020, rute internasional dihentikan hingga 17 Mei 2020.
"AirAsia Indonesia akan terus memantau perkembangan situasi dan akan melakukan langkah antisipasi yang diperlukan untuk memulai kembali layanan penerbangan nantinya saat situasi mulai membaik," kata Direktur Utama AirAsia Indonesia, Veranita Yosephine Sinaga dalam keterangannya, Sabtu (28/3/2020).
Advertisement
Penumpang yang terdampak akan menerima pemberitahuan melalui email dan SMS yang terdaftar saat pembelian tiket.
AirAsia menawarkan fleksibilitas pilihan termasuk kesempatan untuk ‘Ubah Jadwal’ tanpa batas dan tanpa biaya tambahan, atau ‘Akun Kredit’ berupa saldo senilai pembelian yang dapat digunakan untuk pembelian tiket berikutnya selama 365 hari. Untuk informasi lebih lanjut terkait layanan kompensasi yang ditawarkan, silakan kunjungi support.airasia.com.
"Untuk pemesanan yang dilakukan melalui layanan group booking, agen perjalanan atau pihak ketiga lainnya, silakan menghubungi agen masing-masing untuk bantuan lebih lanjut," tambah dia.
Â
Ubah Jadwal
Bagi calon penumpang yang mempunyai kebutuhan mendesak untuk melakukan perjalanan dalam waktu dekat, AirAsia Indonesia menyarankan untuk mengubah jadwal keberangkatannya menjadi sebelum tanggal 1 April 2020.
Calon penumpang juga disarankan untuk memantau informasi imbauan terkini yang tersedia di support.airasia.com dan akun sosial media AirAsia dari waktu ke waktu.
AirAsia Indonesia tetap berkomitmen menawarkan layanan penerbangan khusus dalam upaya repatriasi Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing, maupun pengiriman barang bantuan ke lokasi-lokasi yang terdampak oleh situasi pembatasan perjalanan.
"AirAsia Indonesia memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi," pungkas Veranita.
Advertisement