Stimulus Kredit OJK Dinilai Tak Berpihak ke Pengusaha Angkutan Umum

OJK telah mengeluarkan Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Apr 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2020, 12:00 WIB
Sandiaga Uno Larang Kopaja dan Metromini Lewati Jalan Protokol Saat Asian Games
Bus Kopaja melintas di Jalan Sudirman, Jakarta, Rabu (25/7). Wagub DKI Sandiaga Uno melarang angkutan umum seperti Kopaja dan Metromini melewati jalan protokol saat Asian Games 2018 untuk mengurangi kemacetan dan polusi. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019.

Pasalnya, aturan tersebut dianggap tidak berpihak pada pengusaha angkutan umum karena Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator membatasi debitur dengan fasilitas kredit kurang Rp 10 miliar yang harus dibantu oleh pemerintah.

"Yang diminta pengusaha transportasi umum adalah penundaan kewajiban, bukan meminta tidak membayar hutang. Hilangkan saja batasan Rp 10 miliar itu, jika pemerintah benar-benar berpihak pada bisnis transportasi umum," tegas Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno melalui siaran pers pada Jumat (3/4/2020).

Menurut Djoko akibat pandemi virus corona, para pengusaha transportasi umum cukup dipusingkan memikirkan nasib pekerja yang harus diputus hubungan kerja (PHK), karena menurunnya jumlah penumpang.

Apalagi usaha angkutan umum hanya mengandalkan pendapatan harian, yang disisihkan sebagian untuk mengembalikan angsuran setiap bulan.

Selain itu, dirinya menganggap pemerintah terlalu berpihak dan memikirkan kelanggengan bisnis transportasi online.

"Karena sesungguhnya sekarang ini mitranya sudah membebani negara dan masyarakat. Bukan lagi mitra aplikator akan tetapi sudah menjadi mitra negara," imbuh dia.

 

Harapannya

Pemprov DKI Targetkan 312 Bus Sedang Gabung Jak Lingko
Angkutan Metromini menunggu penumpang di Terminal Blok M, Jakarta, Jumat (12/4). Sebanyak 312 bus sedang yang akan bekerja sama dengan Jak Lingko didapat dari empat operator yaitu Metromini, Kopaja, Kopami, dan Koantas Bima. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Untuk itu, Djoko berharap pemerintah menyiapkan program recovery bagi bisnis transportasi umum demi keberlangsungan usahanya.

Seperti memberikan bantuan bagi pekerja transportasi umum, setara UMK slama 3 hingga 6 lengkap dengan evaluasi sebagi bentuk pertanggungjawaban.

"Jangan sampai nantinya bisnis angkutan umum ini gulung tikar, maka negara yang akan merugi nantinya".

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya