Top 3: Garuda Indonesia Tunda Bayar Gaji Pegawai

Berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Kamis (30/4/2020).

oleh Arthur Gideon diperbarui 30 Apr 2020, 06:30 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2020, 06:30 WIB
Seragam Pramugari Garuda Indonesia
Seragam Pramugari Garuda Indonesia rancangan Anne Avantie (Dok. Anne Avantie)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Corona sangat berdampak ke kinerja Maskapai Garuda Indonesia. Berbagai larangan pemerintah guna menekan penyebaran virus tersebut membuat Garuda harus berjuang keras agar bisa bertahan.

Salah satu langkah Garuda agar bisa bertahan adalah menunda pembayaran gaji puluhan ribu karyawan yang tersebar baik di induk usaha maupun anak usaha.

Selain itu Garuda Indonesia juga menjalankan langkah pemotongan gaji pegawai untuk memastikan keberlanjutan usaha perusahaan tetap terjaga di tengah tekanan kinerja industri penerbangan dunia yang disebabkan oleh pandemi Corona.

Artikel mengenai penundaan pembayaran gaji dan juga pemotongan gaji pegawai Garuda Indonesia ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Kamis (30/4/2020):

1. Garuda Indonesia Tunda Pembayaran Gaji 25 Ribu Karyawan

Sebanyak 25.000 karyawan Garuda Indonesia Group terdampak penundaan gaji akibat dampak pandemi COVID-19.

“Garuda mempunyai kewajiban yang cukup besar. Ada masalah di Garuda sebagai induk perusahaan, pasti ada masalah di GMF AeroAsia perusahaan perawatan pesawat, ACS katering, dan Aerotrans. Ini magniture sampai 25.000 karyawan untuk penundaan payment’” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra.

Namun, Irfan mengatakan masih akan menyalurkan tunjangan hari raya (THR) kepada karyawan, komisaris dan direksi.

Baca artikel selengkapnya di sini

 

2. Pasca Corona, Masker Branded Bisa Jadi Tren Gaya Hidup Baru

Masker Zingaro yang digunakan J-Hope BTS/dok, Zingaro
Masker Zingaro yang digunakan J-Hope BTS/dok, Zingaro

Pakar Pemasaran sekaligus Pendiri MarkPlus Inc Hermawan Kartajaya memprediksi, produk masker bermerek (branded) nantinya akan menjadi suatu gaya hidup baru pasca masa pandemi corona (Covid-19) berakhir.

Asumsi tersebut ia utarakan lantaran melihat adanya kebiasaan atau pola hidup baru setelah terjadinya sebuah musibah besar yang melanda dunia dalam waktu tak sebentar.

"Saya sudah membayangkan nanti traveling di zaman post corona barangkali saya musti beli masker yang branded. Dulu masker medical, lama-lama masker batik, lama-lama sudah nanti ada masker batik yang branded. Ini gaya hidup," ujarnya.

Baca artikel selengkapnya di sini

 

3. Harga Emas Jatuh ke Level Terendah Selama Seminggu

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Harga emas jatuh ke level terendah selama satu minggu pada hari Selasa karena investor mengambil keuntungan. Penurunan harga emas ini juga diakibatkan mulai bekerjanya stimulus pemerintah dan bank sentral di dunia dalam mengurangi dampak dari virus corona.

Dikutip dari laman CNBC, Rabu (29/4/2020), harga emas di pasar spot turun 0,7 persen menjadi USD 1,702.40 per ounce, setelah jatuh sebanyak 1,4 persen di awal sesi. Emas berjangka AS ditutup turun 0,1 persen pada USD 1,722.20.

“Sudah sedikit dorongan harga emas di kisaran USD 1.700-1.730,” kata Tai Wong, kepala perdagangan derivatif logam dasar dan logam mulia di BMO.

Baca artikel selengkapnya di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya