Liputan6.com, Jakarta - Hingga menuju periode akhir April 2020, pandemi COVID-19 yang terjadi secara global menyebabkan perlambatan ekonomi hampir di semua negara dan juga mempengaruhi permintaan komoditas pertambangan di negara tujuan ekspor.
Hal itu mempengaruhi penetapan harga patokan ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenakan beakeluar (BK) untuk periode Mei 2020.
Baca Juga
Dibandingkan dengan HPE periode April 2020, hampir semua komoditas mengalami penurunan HPE. Ketentuan ini ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 44 Tahun 2020, tanggal 24 April 2020.
Advertisement
“HPE produk pertambangan periode Mei 2020 mengalami penurunan pada hampir semua komoditas diantaranya konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrattimbal, konsentrat seng, konsentrat pasir besi, konsentrat ilmenite, konsentrat rutil, dan bauksitdikarenakan adanya wabah virus corona yang menyebabkan perlambatan ekonomi hampir disemua negara dan juga terjadi penurunan permintaan akan bahan baku komoditi pertambangandi negara tujuan ekspor,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Indrasari WisnuWardhana dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (1/5/2020).
Sejumlah produk pertambangan yang dikenakan BK adalah konsentrat tembaga, konsentrat besi,konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat mangan,konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat ilmenit, konsentrat rutil, dan bauksit yang telahdilakukan pencucian.
Perhitungan harga dasar HPE untuk komoditas konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentratpasir besi, konsentrat mangan, konsentrat ilmenit, dan konsentrat rutil bersumber dari AsianMetal dan Iron Ore Fine Australian. Sedangkan konsentrat tembaga, pellet konsentrat pasir besi,konsentrat timbal, konsentrat seng, dan bauksit bersumber dari London Metal Exchange (LME).
Dibandingkan periode sebelumnya, produk pertambangan yang mengalami kenaikan harga rata-rata pada periode bulan Mei 2020 adalah konsentrat mangan (Mn ≥ 49 persen) dengan hargarata-rata USD 205,58/WE atau naik sebesar 0,63 persen.
HPE Produk yang Alami Penurunan
Sedangkan produk yang mengalami penurunan dibandingkan HPE periode sebelumnya adalahkonsentrat tembaga (Cu ≥ 15 persen) dengan harga rata-rata USD 2.262,12/WE atau turun sebesar5,35 persen konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe ≥ 62 persen dan ≤ 1 persen TiO2) denganharga rata-rata USD 70,82/WE atau turun sebesar 5,59 persen,
Kemudian, konsentrat besi laterit (gutit,hematit, magnetit) dengan kadar (Fe ≥ 50 persen dan (Al2O3 + SiO2) ≥ 10 persen) dengan hargarata-rata USD 36,19/WE atau turun sebesar 5,59 persen, konsentrat timbal (Pb ≥ 56 persen) dengan harga rata-rata USD 685,62/WE atau turun sebesar 8,76 persen, konsentrat seng (Zn ≥ 51persen) dengan harga rata-rata USD 444,53/WE atau turun sebesar 5,67 persen.
Selanjutnya, konsentrat pasirbesi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 56 persen) dengan harga rata-rata USD 42,29/WE atau turunsebesar 5,59 persen, konsentrat ilmenit (TiO2 ≥ 45 persen) dengan harga rata-rata USD 279,93/WEatau turun sebesar 1,32 persen, konsentrat rutil (TiO2 ≥ 90 persen) dengan harga rata-rata USD971,42/WE atau turun sebesar 2,26 persen dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washedbauxite) (Al2O3 ≥ 42 persen) dengan harga rata-rata USD 19,99/WE atau turun sebesar 11,59persen.
Sementara itu, pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 54) dengan harga rata-rata USD 117,98/WE tidak mengalami perubahan.
Menurut Wisnu, penetapan HPE periode Mei 2020 ini ditetapkan setelah memperhatikan berbagai masukan tertulis dan koordinasi dari berbagai instansi terkait.
Advertisement