Usaha yang Dipilih Miliarder Mark Cuban bila Harus Mencari Bisnis Sampingan

Ketika berbicara di Konferensi CES 2020 di bulan Januari, Mark Cuban membandingkan masa depan AI dengan kebangkitan internet.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 04 Mei 2020, 21:49 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2020, 21:00 WIB
[Bintang] Mark Cuban
Mark Cuban. (CNBC)

Liputan6.com, Jakarta Investor miliarder, Mark Cuban, optimis tentang masa depan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang telah berkembang selama bertahun-tahun.

Melansir dari laman CNBC, Senin (4/5/2020), AI tidak hanya menjadi prioritas Cuban untuk belajar dan berinvestasi, tetapi ia secara konsisten merekomendasikan pengusaha lain untuk melakukan hal yang sama.

Dia mengaku bila saat ini harus memulai bisnis sampingan maka dari sinilah dia akan mengambil jalur.

“Saya akan menjadi ahli saat menulis untuk Alexa dan Google Home dan Cortana dan saya segera pergi ke tempat yang menjual perangkat pendukung kebutuhan itu dan menunjukkan kepada seberapa besar yang bisa mereka lakukan hanya dengan personalisasi selama beberapa jam,” katanya.

Dengan scripting, Cubaan mengacu pada proses pengkodean perintah suara untuk menciptakan apa yang disebut “keterampilan,” yang memungkinkan perangkat seperti Amazon Echo atau Echo Dot, yang menggunakan asisten suara yang diaktifkan kecerdasan buatan Alexa, Google Home atau Microsoft Cortana, untuk menyelesaikan tugas.

Misalnya, mengaktifkan iRobot Home yang memungkinkan seseorang untuk hanya mengatakan, “Alexa, minta Roomba untuk mulai membersihkan,” dan alat vakum cerdas akan mengerjakannua.

Saat ini, Amazon menyediakan sumber daya gratis untuk mengajari siapapun tentang cara membuat keterampilan untuk platform. Seperti Amazon yang memiliki Alexa Skills Kit tentang tutorial online.

Amazon saat ini memiliki lebih dari 40.000 jenis keterampilan untuk Alexa yang dibangun oleh developer pihak ketiga.

"Jika saya berusia 16 tahun, saya akan belajar Google Home, Amazon, Alexa, hal-hal terkait Microsoft dan belajar cara membuat skrip," katanya.

"Kemudian sata pergi ke rumah tetangga saya ... dan mengenakan biaya USD 30 per jam untuk mengaturnya di rumah tetangga saya itu," lanjut dia.

Ketika berbicara di Konferensi CES 2020 di bulan Januari, Cuban membandingkan masa depan AI dengan kebangkitan internet.

“Jika Anda tidak tahu AI, Anda setara dengan seseorang pada tahun 1999 yang mengatakan, ‘Saya yakin internet ini akan baik-baik saja, tetapi saya tidak memberikan nilai tambah',” katanya di konferensi.

Bisnis Rugi USD 50 Miliar, Miliarder Ini Yakin Ekonomi AS Bangkit Berkat Keajaiban

CEO Berkshire Hathaway, Warren Buffet
CEO Berkshire Hathaway, Warren Buffet.
Miliarder dunia Warren Buffett optimistis ekonomi Amerika Serikat akan bangkit kembali dari terjangan virus Corona karena "keajaiban Amerika selalu menang".
 
Pengusaha berusia 89 tahun tersebut yakin ekonomi negara Paman Sam bakal balik lagi ke posisi semula, meskipun di sisi lain, perusahaan kelolaannya Berkshire Hathaway rugi hampir USD 50 miliar.
 
 
Buffett juga mengumumkan, perusahaannya telah menjual seluruh sahamnya di 4 emiten maskapai besar AS gegara industri travel sekarat menghadapi Coron. 
 
"Dan saya pikir, keputusan itu adalah salah besar. Kami harusnya tidak melakukan itu. Menurut saya, bisnis penerbangan berubah secara signifikan," kata Buffett, dikutip dari AFP, Minggu (3/5/2020). 
 
Buffett mengakui, dirinya dan perusahaan kelolanya sedang mengalami masalah besar yang belum pernah dihadapi sebelumnya. Namun menurutnya, jika dihadapi bersama-sama, keajaiban yang dimiliki Amerika akan selalu menang dan semuanya akan kembali seperti semula. 
 
 
 
 
 
 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya