Liputan6.com, Jakarta PT Bank Mandiri (Persero) berhasil menerbitkan instrumen obligasi dalam dolar AS atau Global Bond dengan nilai USD 500 juta. Dalam proses penawaran, obligasi ini mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) hampir 5 kali, dengan permintaan investor mencapai USD 2,4 miliar.
Adapun investor yang membeli Global Bond Bank Mandiri ini dari Asia sebanyak 66 persen dan 34 persen dari Eropa, Timur Tengah, Afrika dan Amerika Serikat.
Baca Juga
Kupon yang ditawarkan Bank Mandiri ialah 4,75 persen. Kupon ini lebih tinggi dari global bond yang ditawarkan pemerintah awal April 2020 sebesar 3,9 persen.
Advertisement
Sementara, jangka waktu kontrak surat utang Bank Mandiri ini ialah hingga 2025, atau bertenor 5 tahun.
Â
Komentar Menteri BUMN
Sebelumnya, Bank Mandiri mendapat rating Baa2 Stable dari Moody's, BBB- Negative dari S&P dan BBB- Stable dari Fitch. Hal ini disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
"Ditengah kondisi pasar global yang tidak pasti, banyaknya minat investor terhadap Global Bond yang diterbitkan BUMN ini menjadi bukti bahwa Indonesia menjadi salah satu tujuan investasi menarik di dunia," kata Menteri BUMN Erick Thohir.
Untuk itu, Erick Thohir mendorong kepada BUMN lain untuk terus kreatif dalam mencari pendanaan. Tidak hanya mengandalkan kucuran dana dari perbankan, penerbitan obligasi dalam dolar AS ini juga patut untuk ditiru.
Advertisement