Harga Bawang Merah Masih Mahal, Pedagang Pertanyakan Kinerja Menteri

Di sejumlah pasar tradisional DKI Jakarta bawang merah di banderol Rp50 ribu hingga Rp55 ribu per kilogram

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Mei 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2020, 13:00 WIB
Harga Bawang di Pasar Kramat Jati
Pedagang menjajakan bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (2/4/2019). Sejumlah pedagang di Pasar Induk Kramat Jati mengaku harga bawang merah dan bawang putih relatif stabil, meskipun terjadi kenaikan harga di beberapa daerah. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) di buat geram akibat melonjaknya harga jual bawang merah. Apalagi jelang pelaksanaan hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah, harga jual bumbu dapur favorit tersebut tak juga turun.

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri menegaskan di sejumlah pasar tradisional DKI Jakarta bawang merah di banderol Rp50 ribu hingga Rp55 ribu per kilogram. Sedangkan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah hanya sebesar Rp32 ribu per kilogram.

"Bawang merah masih tinggi. Sekarang dijual berkisar Rp50 ribu sampai Rp55 ribu itu rata di DKI," kata Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri kepada Merdeka.com, Jumat (15/5/2020).

Mansuri mengatakan seharusnya lonjakan bawang merah dapat diantisipasi sebelum memasuki bulan Ramadan. Mengingat dalam setiap pelaksanaan bulan suci ini permintaan masyarakat akan kebutuhan pangan pasti meningkat.

Untuk itu, dirinya mempertanyakan kinerja para pembantu presiden terkait kemampuan menjaga stabilitas harga pangan. Terlebih lagi sebelumnya publik telah mengetahui bahwa sejumlah sentra wilayah penghasil bawang mengalami penurunan produksi pada tahun ini.

"Makanya saya mempertanyakan di mana kerjanya menteri terkait. Jadi khususnya di Jakarta kalau kita bicara harga (bawang) masih tinggi," imbuh dia.

Lebih jauh, dirinya berharap pemerintah lebih serius dalam meningkatkan koordinasi terkait  penyediaan bahan pangan. Selain itu, pendataan distribusi bahan pangan juga tak kalah pentingnya. Sehingga daerah yang mengalami surplus pangan dapat dialihkan  ke daerah yang sedang mengalami defisit.

 

Kata Jokowi

20160810-Ditjen-Hortikultura-Kementan-Buka-Kios-Komoditas-Murah-Jakarta-YR
Petugas melayani warga yang membeli bawang merah dengan harga murah, Jakarta, Rabu (10/8/2016). Kementerian Pertanian menggelar kios pasar murah dengan menjual bawang merah dengan harga Rp 26.000/kg. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi minta kepada jajarannya agar melihat terkait ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok. Khususnya, kata Jokowi, beberapa harga yang tidak kunjung stabil.

"Saya minta dicek di lapangan, dikontrol sehingga bisa terkendali masyarakat bisa naikkan daya belinya," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas terkait lanjutan Pembahasan Antisipasi Kebutuhan Bahan Pokok di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (13/5).

Imbauan tersebut diminta Jokowi lantaran telah mendapatkan data di lapangan saat ini beberapa harga tidak kunjung stabil. Salah satunya yaitu bawang merah yang hingga saat ini masih di angka Rp51.000.

"Bawang merah yang harga nasionalnya rata-rata masih di angka Rp51.000, masih jauh dari harga acuan bawang merah yaitu Rp32.000," jelas dia.

 

Sulaeman

Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya