Sering Terseret Kasus Kejahatan Keuangan, Koperasi Dapat Stigma Buruk

Di negara lain, koperasi menjadi lembaga yang dibanggakan. Bahkan di negara kapitalis sekalipun seperti di Amerika Serikat (AS), koperasi tidak dipandang rendah.

oleh Tira Santia diperbarui 15 Jul 2020, 20:57 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2020, 20:35 WIB
ilustrasi-koperasi
ilustrasi-koperasi

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM mengapresiasi terhadap niat baik Bupati Subang, Haji Ruhimat, yang menunjukkan kepeduliannya terhadap kemajuan koperasi dan UKM. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang telah memberikan dukungan agar koperasi menjadi garda terdepan dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi.

“Bahkan, Pemkab Subang juga memberikan stimulus melalui hibah agar dapat memfasilitasi pembiayaan akta, modal bagi pembiayaan anggota koperasi, mendorong terciptanya produksi, penerapan teknologi dan pemasaran agar koperasi dan UMKM tumbuh bersama, bersinergi dan berkolaborasi,” kata Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan, dalam keterangan tertulis, Rabu (15/7/2020).

Saat ini di Indonesia telah terjadi penurunan partisipasi masyarakat terhadap koperasi. Hal ini karena munculnya stigma bahwa koperasi adalah organisasi yang kampungan alias kuno dan tidak modern. Stigma ini menjadi penyebab lemahnya keberadaan koperasi di Indonesia.

Berbeda dengan negara lain, koperasi menjadi lembaga yang dibanggakan, bahkan di negara kapitalis sekalipun, seperti di Amerika Serikat (AS).

Menurutnya stigma tersebut, muncul ketika ada sejumlah kasus kejahatan keuangan yang melibatkan koperasi. Padahal, koperasi yang melakukan kejahatan tersebut, terbilang lebih sedikit jumlahnya ketimbang kejahatan yang dilakukan non-koperasi.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Hentikan Stigma Buruk

Oleh karena itu, Rully mengajak masyarakat untuk menghentikan stigma atau anggapan bahwa koperasi adalah organisasi atau lembaga yang kerdil, kampungan, jahat dan anggapan buruk lainnya.

"Mari kita sudahi anggapan seperti itu. Jadi kita harus memunculkan kebanggaan atas koperasi, karena bisnis itu berbicara tentang kepercayaan. Koperasi juga berani keluar dari labirin kebiasaan. Saat ini bisnis operasi di banyak tempat sudah mulai digital, bisnis juga dapat lebih efisien dengan menggunakan digitalisasi, maka dari itu jangan takut untuk berubah," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya