Rasio Elektrifikasi Indonesia Sentuh 98,93 Persen pada April 2020

Pemerintah bekerja sama dengan berbagai pihak telah melakukan beberapa langkah menggenjot rasio elektrifikasi nasional.

oleh Athika Rahma diperbarui 16 Jul 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2020, 13:50 WIB
PLN Tunda Proyek Listrik Demi Penyelamatan Operasional
Pekerja memperbaiki kabel listrik Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banten 3 Lontar, di Kabupaten Tangerang, Rabu (29/4/2020). PLN (Persero) memutuskan untuk menunda sejumlah proyek listrik khususnya yang belum memiliki pendanaan demi penyelamatan operasional. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan rasio elektrifikasi nasional mencapai 98,93 persen hingga April 2020. Pemerintah menargetkan rasio elektrifikasi sentuh 99,99 persen di akhir tahun ini.

"Hingga April 2020, rasio elektrifikasi nasional mencapai angka 98,93 persen," ujar Arifin saat meresmikan proyek ketenagalistrikan nasional secara virtual, Kamis (16/7/2020). Artinya, 98,93 persen rumah tangga di Indonesia sudah menikmati aliran listrik.

Adapun pemerintah bekerja sama dengan berbagai pihak telah melakukan beberapa langkah menggenjot rasio elektrifikasi nasional, seperti menggarap proyek pembangkit listrik hingga merealisasikan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL).

Pada hari ini, Menteri ESDM telah meresmikan 10 pembangkit listrik dengan total kapasitas 555 Mega Watt (MW), 5 proyek jaringan transmisi sepanjang hampir 280 ribu km dan 4 proyek gardu induk dengan kapasitas 330 MVA.

Kementerian ESDM juga telah menginisiasi program BPBL yang bekerja sama dengan 28 badan usaha sektor ESDM dalam elektrifikasi atau penyalaan sambungan baru listrik pada 57.573 rumah tangga.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Gandeng Sinar Mas

Pemanfaatan Tenaga Surya Sebagai Sumber Energi Listrik Alternatif
Teknisi melakukan perawatan panel pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di atap Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (6/8/2019). PLTS atap yang dibangun sejak 8 bulan lalu ini mampu menampung daya hingga 20.000 watt. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Kemudian, pemerintah bekerja sama dengan Sinar Mas Group dalam program Listrik Rumah Tenaga Surya, perluasan jaringan listrik serta keterlibatan Sinar Mas dalam program BPBL Kementerian ESDM, yang berhasil melistriki 21.926 rumah tangga.

Adapun untuk masyarakat di daerah terpencil, terdepan dan tertinggal (3T) mendapatkan bantuan LRTS yang ditujukan untuk membantu masyarakat di sekitar wilayah operasional APP Sinar Mas.

"Melalui program ini, masyarakat yang sebelumnya tidak mendapatkan akses listrik atau listriknya menumpang dari tetangga, kini bisa mendapatkan listrik secara mandiri. Program ini akan terus dilanjutkan menuju rasio elektrifikasi 100 persen," ujar Arifin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya