Konsumsi Listrik Tumbuh 5,46 Persen Selama Pandemi Corona

Konsumsi listrik secara nasional di tengah pandemi Covid-19 mencatatkan pertumbuhan

oleh Athika Rahma diperbarui 30 Jul 2020, 19:15 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2020, 19:15 WIB
Banner Infografis Keluhan Lonjakan Tagihan Rekening Listrik. (Liputan6.com/Trieyasni)
Banner Infografis Keluhan Lonjakan Tagihan Rekening Listrik. (Liputan6.com/Trieyasni)

Liputan6.com, Jakarta - Konsumsi listrik secara nasional di tengah pandemi Covid-19 mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,46 persen per Juni 2020 dibandingkan dengan Juni 2019.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana menjelaskan, meskipun secara nasional naik, prognosis konsumsi listrik turun ke angka 1.084,36 kWh per kapita hingga Juni 2020.

"Jumlah ini turun 0,79 persen dibandingkan triwulan pertama tahun 2020 yang sebesar 1.093 kWh per kapita," ujar Rida dalam konferensi pers virtual, Kamis (30/7/2020).

Secara wilayah, 1 sistem mengalami pertumbuhan yang negatif, yaitu Bali, yang turun 17,79 persen.

Lalu jika dibandingkan dengan Januari 2020, konsumsi listrik mengalami penurunan hingga 7,06 persen. Secara wilayah, terdapat 8 sistem yang mengalami penurunan lebih dari 5 persen, yaitu Sumatera Barat sebesar 7,12 persen, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara sebesar 7,68 persen, serta Bali sebesar 32,87 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Wilayah Lainnya

PLN Cek Langsung Meteran Rumah Warga
Petugas PLN melakukan pencatatan meteran listrik di rumah warga kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (30/6/2020). PLN memastikan seluruh petugas dikerahkan mencatat ke rumah pelanggan pascabayar untuk digunakan sebagai dasar perhitungan tagihan listrik bulan Juli 2020. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kemudian Jawa Timur sebesar 6, 33 persen, Jawa Tengah sebesar 6,28 persen, Jawa Barat sebesar 10,57 persen, Banten sebesar 12,82 persen dan Disajaya dan Tangerang sebesar 5,62 persen.

Menurut Rida, saat ini, pasokan listrik PLN sangat melimpah. Bahkan, 3.000 MW pembangkit tidak beroperasi. Hal ini disebabkan adanya wabah pandemi Covid-19 yang berdampak pada menurunnya penjualan listrik PLN hingga 6,33 persen dibanding triwulan I 2019 lalu.

"Saat ini, pasokan listrik berlimpah sehingga lebih dari 3.000 MW pembangkit tidak beroperasi," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya