Bantu Penelitian Deteksi Covid-19, Petrokimia Gresik Kucurkan Dana Rp 163 Juta

Petrokimia Gresik mendukung penelitian deteksi virus SARS-CoV-2 sebagai penyebab Covid-19 di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 03 Agu 2020, 11:30 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2020, 11:30 WIB
Iran Sulap Pusat Pameran Jadi Rumah Sakit COVID-19
Tentara Iran bekerja di rumah sakit sementara khusus pasien virus corona COVID-19 di Teheran, Iran, Kamis (26/3/2020). Hingga Kamis (26/3/2020), kasus positif virus corona COVID-19 di Iran mencapai 29.406 orang dengan 2.234 pasien meninggal dunia dan 9.625 sembuh. (AP Photo/Ebrahim Noroozi)

Liputan6.com, Jakarta - Petrokimia Gresik mendukung penelitian deteksi virus SARS-CoV-2 sebagai penyebab Covid-19 di RSUD Dr. Soetomo Surabaya dengan memberikan dana penelitian sebesar Rp 163 juta.

Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi mengatakan, bahwa penelitian mendeteksi Covid-19 sangat penting mengingat RSUD Dr. Soetomo merupakan rumah sakit rujukan Covid-19 tingkat provinsi.

"Penelitian ini akan dilakukan oleh tim dari Departemen Ilmu Mikrobiologi Klinik Universitas Airlangga yang dipimpin Dr. Eko Budi Koendhori, dr., MKes., SpMK(K)," kata Rahmad, di Jakarta, Senin (3/7/2020).

Rahmad mengungkapkan, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeteksi kontaminasi virus SARS-CoV-2 di berbagai lokasi baik udara maupun permukaan di lingkungan ruang rawat inap Covid-19 RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Dengan demikian, langkah pencegahan yang dilakukan dapat lebih optimal sekaligus memberi rasa aman bagi tenaga medis dalam memberikan pelayanan di area RS Dr. Soetomo.

Ia berharap, hasil dari penelitian ini nantinya dapat diterapkan atau menjadi referensi rumah sakit rujukan lainnya, baik di Jatim maupun di provinsi lainnya di Indonesia. Mengingat sudah puluhan tenaga medis meninggal akibat terpapar virus usai menangani pasien Covid-19.

“Sehingga secara tidak langsung, bantuan untuk penelitian ini juga menjadi upaya kami dalam melindungi tenaga medis dari bahaya paparan Covid-19," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Salurkan APD

FOTO: Antisipasi Penyebaran COVID-19, RSUI Gelar Swab Test Massal
Petugas medis mengenakan alat pelindung diri (APD) saat swab test massal di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Depok, Jawa Barat, Selasa (2/6/2020). Swab test massal untuk mengantisipasi penyebaran virus corona COVID-19 ini dapat memeriksa 180 orang per hari. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Bantuan ini melengkapi rangkaian dukungan Petrokimia Gresik untuk percepatan penangan Covid-19, khususnya di bidang penelitian. Selama ini Petrokimia Gresik menyalurkan dalam wujud Alat Pelindung Diri (APD), obat-obatan, hand sanitizer, serta disinfektan untuk mencegah penularan, serta sembako kepada masyarakat.

"Riset adalah sumber dari segala solusi, sehingga kami sangat mendukung upaya-upaya penelitian dalam rangka mengatasi Covid-19," tandasnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Petrokimia Gresik juga menyerahkan bantuan percepatan penanganan Covid-19 berupa isolation transport dan Swab Kit + VTM kepada RSUD dr Soetomo, RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik, dan Rumah Sakit (RS) Universitas Airlangga Kota Surabaya. Bantuan Swab Kit + VTM juga diberikan kepada Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik.

Pemerintah Siapkan Anggaran jika Vaksin Covid-19 Siap Diproduksi di 2021

Kasus Virus Corona Bertambah, Bio Farma Kebut Penemuan Vaksin Anti Covid-19
Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional, Budi Gunadi Sadikin, memastikan ruang fiskal pemerintah di tahun depan sudah cukup. Bahkan, dari kajian dilakukan pihaknya, kebutuhan anggaran di tahun depan sekiranya bisa untuk pemulihan ekonomi.

"Kami memastikan bahwa untuk tahun depan kita memiliki ruang fiskal yang cukup. Dan kami sudah persiapkan, sudah mengajukan, dan kami sudah anggarkan ruang fiskal yang cukup untuk bisa mengganjal aktivitas ekonomi di tahun depan," jelas dia di Jakarta, Rabu (29/7).

Di samping itu, pemerintah juga tengah mencermati kemungkinan adanya vaksin di tahun depan. Kebutuhan anggaran tersebut pun sudah dipersiapkan pemerintah jika memang vaksin siap diproduksi di 2021.

"Tapi kami persiapkan, kalau implementasinya butuh waktu," imbuh dia.

Sementara itu, terkait dengan anggaran stimulus diberikan pemerintah sebesar Rp695 triliun pada tahun ini, pihaknya menutup celah untuk melakukan penambahan. Mengingat anggaran disediakan itu masih minim serapannya. Sehingga tidak perlu ada penambahan.

"Stimulus yang sudah disiapkan 695 Triliun itu belum terpakai semua. Jadi kita masih punya room yang cukup banyak untuk bisa memberikan stimulus fiskal mengganjal perlambatan ekonomi karena memang tidak adanya kontak fisik akibat pandemi ini," kata dia. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya