Wamen PUPR Ajak Generasi Milenial Investasi Rumah

Rumah merupakan investasi penting bagi para generasi milennial di Indonesia.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 27 Agu 2020, 17:50 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2020, 17:50 WIB
20160908-Properti-Jakarta-AY
Sebuah maket perumahan di tampilkan di pameran properti di Jakarta, Kamis (8/9). Sepanjang semester I-2016, pertumbuhan KPR mencapai 8,0%, sehingga diperkirakan pertumbuhan KPR hingga semester I-2017 menjadi 11,7%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) John Wempi Wetipo menyatakan, rumah merupakan investasi penting bagi para generasi milennial di Indonesia.

Menurut dia, adanya rumah yang baik dan sehat diharapkan dapat meningkatkan aset bagi para milenial serta mendukung peningkatan perekonomian nasional.

"Rumah bagi generasi milenial sekarang itu sangat penting. Jadi berinvestasilah di perumahan mulai sekarang," imbuh Wempi dalam webinar Hari Perumahan Nasional (Hapernas), Kamis (27/8/2020).

Wempi memaparkan, berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2019 jumlah generasi milenial dengan rentang usia 18-37 tahun mencapai angka 81 juta jiwa. Sementara pada 2020 ini diperkirakan jumlahnya mencapai 60 persen dari populasi penduduk di Indonesia.

Menurut dia, pandemi Covid-19 saat ini memang sangat mempengaruhi sektor kesehatan. Namun pada hakikatnya, ia melanjutkan, sektor-sektor lain juga ikut menanggung dampak dari kejadian ini, termasuk sektor perumahan.

Akibat dari menurunnya pelaksanaan pembangunan sektor perumahan, berkonstribusi terhadap menurunnya tingkat perekonomian Indonesia pada umumnya, untuk itu Pemerintah terus melakukan terobosan dan upaya percepatan pelaksanaan pembangunan di bidang perumahan.

"Hal ini mendorong pemerintah untuk meningkatkan pelaksanaan pembangunan di sektor perumahan, baik yang dibangun oleh pemerintah, maupun swasta," kata dia.

Lebih lanjut, Wempi menerangkan, rumah bagi para milenial bukan lagi sebagai tujuan akhir untuk melaksanakan kehidupan sehari-hari. Mobilitas mereka yang sangat tinggi menjadikan rumah hanya sebagai tempat transit sementara.

Oleh karena itu, kebutuhan rumah bagi milenial disebutnya membutuhkan karakteristik khusus. "Generasi milenial cenderung memiliki preferensi terhadap hunian idaman yang simpel, yakni dengan menyewa hunian yang berada di tengah kota atau dekat dengan simpul transportasi umum," tuturnya.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Kecenderungan Milenial

20160908-Properti-Jakarta-AY
Pengunjung melihat maket perumahan di pameran properti di Jakarta, Kamis (8/9). Dengan dilonggarkannya rasio LTV, BI optimistis pertumbuhan KPR bertambah 3,7%year on year (yoy) hingga semester I-2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid menjelaskan, generasi milenial saat ini memiliki kecenderungan membutuhkan tempat tinggal dengan cara menyewa. Sejalan dengan hal tersebut, Kementerian PUPR telah membuat desain rumah susun yang sesuai dengan karakteristik para generasi muda.

Desain tersebut terbagi dalam tiga kelompok, yakni Milenial Awal (25-27 tahun) dengan desain rumah susun tipe 24, Milenial Berkembang (25-35 tahun) dengan desain rumah susun tipe 36, dan Milenial Maju (>35 tahun), dengan desain rumah tipe 45.

"Rumah adalah merupakan tempat tinggal yang aman dan sebagai tempat untuk pembinaan keluarga. Di samping itu rumah juga merupakan aset bagi pemiliknya. Oleh karena itu, rumah bagi kaum milenial merupakan investasi menuju kehidupan di masa yang akan datang," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya