Waskita Karya Targetkan Transaksi Penjualan Tol Becakayu Rampung Oktober 2020

PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah melepas 30 persen saham jalan tol Becakayu.

oleh Athika Rahma diperbarui 06 Sep 2020, 14:31 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2020, 14:30 WIB
Gedung PT Waskita Karya (Persero) Tbk
Gedung PT Waskita Karya (Persero) Tbk (dok: WSKT)

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk atau WSKT melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road (WTR) telah melakukan penandatanganan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) untuk pelepasan 30 persen kepemilikan pada ruas Bekasi - Cawang - Kampung Melayu (Becakayu) dengan nilai transaksi sebesar Rp 550 miliar.

Direktur Keuangan Waskita Karya Taufik Hendra Kusuma menjelaskan PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) menjadi investor yang membeli sebagian saham jalan tol tersebut.

"Kami targetkan finalisasi transaksi di September atau Oktober tahun ini," ujar Taufik kepada wartawan, Minggu (6/9/2020).

Taufik menjelaskan bahwa apabila seluruh program divestasi tol tahun ini berjalan lancar, Waskita diperkirakan akan dapat mengurangi utang sekitar Rp 20-21 triliun.

"Transaksi divestasi ruas tol itu membutuhkan waktu. Prosesnya bisa mencapai lebih dari 6 bulan karena investor harus melakukan due diligence dan ada persyaratan governance yang harus dipenuhi," jelas Taufik.

"Namun kami optimis program divestasi ini akan berhasil sehingga kinerja tahun depan akan lebih baik," tambahnya.

 

 

Kinerja Waskita Karya

Waskita Karya
(Foto:BUMN)

Seperti diketahui, berdasarkan laporan keuangan 30 Juni 2020 yang dipublikasikan, Waskita mencatatkan perolehan pendapatan usaha sebesar Rp 8,04 triliun.

Meskipun mengalami penurunan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, pendapatan usaha Waskita merupakan yang tertinggi apabila dibandingkan dengan 3 emiten BUMN konstruksi lainnya.

Berdasarkan data yang diolah dari Laporan Keuangan Waskita Karya, per 30 Juni, emiten yang melantai di Bursa sejak Desember 2012 itu mencatatkan Laba Sebelum Beban Bunga, Pajak, Depresiasi dan Amortisasi (EBITDA) sebesar Rp 1,2 triliun.

“Dari sisi operasional, Waskita membuktikan tetap dapat mempertahankan profitabilitas di tengah pandemi," jelas Director of Finance PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Taufik Hendra Kusuma dalam keterangannya, Minggu (6/9/2020).

Meskipun meraih pendapatan usaha tertinggi dan juga EBITDA positif, Waskita juga mencatatkan rugi bersih sebesar Rp1,1 triliun. Taufik menjelaskan bahwa kerugian tersebut lebih disebabkan beban bunga investasi jalan tol yang besar.

"Siklus bisnis jalan tol itu memang di awal masa operasi akan mencatatkan loss (rugi), karena Lalu Lintas Harian Rata-Ratanya (LHR) masih rendah dan bunga pinjaman mulai dibebankan. Selain upaya peningkatan realisasi LHR, strategi divestasi ruas tol yang sudah beroperasi kepada investor merupakan upaya yang sedang dilakukan agar beban keuangan menurun," sambung Taufik.

Saat ini, Waskita memegang kepemilikan atas 16 ruas jalan tol dengan total investasi Rp150 Triliun dan saat ini dalam proses divestasi beberapa ruas tol kepada investor, antara lain ruas Bekasi - Cawang - Kampung Melayu, Cibitung - Cilincing, serta ruas Trans Jawa yaitu Kanci - Pejagan dan Pejagan - Pemalang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya