Dongkrak Kembali Komoditas Vanili, Ditjen Perkebunan Siapkan Perluasan Lahan Vanili

Upaya pemerintah untuk mengembalikan kembali kejayaan komoditas perkebunan terus dilakukan, salah satunya pada komoditas vanili.

oleh Gilar Ramdhani pada 14 Sep 2020, 10:47 WIB
Diperbarui 14 Sep 2020, 10:39 WIB
Dongkrak Kembali Komoditas Vanili, Ditjen Perkebunan Siapkan Perluasan Lahan Vanili
Komoditas vanili atau si emas hijau.

Liputan6.com, Temanggung Upaya pemerintah untuk mengembalikan kembali kejayaan komoditas perkebunan terus dilakukan, salah satunya pada komoditas vanili atau “si emas hijau” yang dahulu selalu diburu oleh negara luar.

Direktur Tanaman Semusim dan Rempah, Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) mengaku bahwa pihaknya komit untuk mengembalikan kejayaan vanili. Diantaranya melalui pengembangan atau perluasan lahan vanili seluas 35 hektar. Perluasan ini dilakukan untuk mendongkrak produksi vanili nasional.

“Ini penting karena memang permintaan vanili cukup besar, baik didalam ataupun luar negeri,” kata Bagus

Adapun pengembangan vanili, menurut Bagus terdapat di empat daerah, “yakni Jawa barat seluas 10 hektar, Maluku Utara seluas 5 hektar, Sulawesi Utara seluas 10 hektar dan Nusa Tenggara Timur (NTT) seluas 10 hektar.”

Tidak hanya itu, sebagai aksi tindak lanjutan dari kegiatan Identifikasi Vanili yang dilakukan oleh UPT lingkup Kementerian Pertanian (Kementan), yaitu Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya dan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) Bogor menggelar sejumlah pelatihan di Salatiga pada Juli lalu dan Temanggung pada bulan Agustus lalu.

Pelatihan tersebut bekerja sama dengan praktisi diantaranya Dewan Vanili Indonesia dan Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Griya Vanili Salatiga yang salah satunya pernah berhubungan dengan tim identifikasi BBPPTP Surabaya.

Pelatihan yang terselenggara selama empat hari tersebut, petani vanili dibekali tentang Kebijakan Peningkatan Produksi Hortikultura, Dinamika Kelompok dan Pembentukan Sikap, Pengenalan Komoditas, Pengolahan Lahan dan Budidaya, Pembungaan, Speck atau Export, Pupuk Organik, Pengembangan Tanaman Berbasis Ekspor, serta Rencana Tindak Lanjut dan Evaluasi dari kegiatan pelatihan yang berlangsung.

 

Bangun Sumber Benih Vanili

Dikutip dari mediaperkebunan.id, Eko selaku ketua P4S Griya Vanili menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementan khususnya Direktorat Jenderal Perkebunan yang telah merespon positif dan sangat mendukung budidaya vanili sebagai salah satu program Gratieks, juga Dinas Pertanian dan Perkebunan Pemprov Jawa Tengah dan Dinas Pertanian kota/kabupaten yang sudah mulai merespon positif kebangkitan vanili, sehingga vanili Indonesia dan vanili Jawa Tengah pada khususnya dapat memperoleh apresiasi sebagai komoditas ekspor unggulan nasional.

Kiswidiatmo selaku Kepala Seksi Pelayanan Teknik dan Informasi Bidang Perbenihan BBPPTP Surabaya Ketika ditemui di kantornya berpesan dengan semakin meningkatnya kompetensi petani vanili setelah mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Bapeltan Jawa Tengah, maka sudah menjadi keharusan agar menggunakan benih yang legal (melalui kegiatan identifikasi).

“Selain itu agar pemerintah setempat dapat mendorong terbangunnya kebun sumber benih vanili sebagai jaminan legalitas benih yang beredar di wilayah Jawa Tengah pada khususnya dan nasional pada umumnya,” jelas Kiswidiatmo.

Kiswidiatmo berharap melalui mengharumnya kembali vanili Indonesia yang dimulai dari kebangkitan vanili di Provinsi Jawa Tengah, maka harapan perekonomian nasional pulih di tengah pandemi covid-19 segera terwujud melalui ekspor non-migas yang salah satunya adalah produk komoditi perkebunan.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya