Pemerintah Siapkan Rp 3,6 Triliun Bayar DP Vaksin Covid-19 asal Inggris

Pemerintah saat ini pemerintah sedang melakukan negosiasi dengan vaksin asal Inggris buatan AstraZeneca dan Oxford of University

oleh Tira Santia diperbarui 12 Okt 2020, 15:10 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2020, 15:10 WIB
Kasus Virus Corona Bertambah, Bio Farma Kebut Penemuan Vaksin Anti Covid-19
Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Airlangga Hartarto, mengatakan saat ini pemerintah sedang melakukan negosiasi dengan vaksin asal Inggris buatan AstraZeneca dan Oxford of University untuk pengadaan 100 juta dosis vaksin.

Namun, pihak AstraZeneca meminta down payment (DP) 50 persen sekitar USD 250 juta atau Rp 3,67 triliun (USD1= Rp 14.700).

“Sekarang Menkes maupun Menteri BUMN sedang negosiasi final dengan AstraZeneca dan kita menyiapkan untuk pengadaan 100 juta dan untuk itu diperlukan down payment sebesar 50 persen atau USD 250 juta," kata Airlangga dalam konferensi pers Update Komite KPCPEN - Vaksin Covid-19, Protokol Kesehatan, Antisipasi Banjir, Senin (12/10/2020).

Selanjutnya, pemerintah juga melakukan finalisasi dengan beberapa supplier atau beberapa provider vaksin seperti Sinovac, dan sudah ditentukan jadwal pengadaan untuk vaksin sebanyak 143 juta dosis.

"Ini seluruhnya nanti awalnya bekerja sama dengan Bio Farma, dan Sinofarm itu sekitar di tahun 2020 15 juta dosis. Kemudian terkait Cansino ini menjanjikan kita sekitar 100 ribu dosis di akhir Desember dan tahun depan sekitar 15 juta dosis," ujarnya.

Hal itu bertujuan untuk membantu produksi Biofarma, dimana pemerintah sudah menurunkan Perpres 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin.

“Dalam perencanaan untuk tahun 2021 itu sudah secure untuk kebutuhan 135 juta orang. Jumlah vaksin sekitar 270 juta untuk 2021. sisanya nanti terus didorong untuk 2022,” pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

6,6 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Asal China Tiba di Indonesia November 2020

China Pamerkan Vaksin Covid-19 di Pameran
Kandidat vaksin Sinovac Biotech LTD untuk virus corona Covid-19 diperlihatkan dalam Pameran Internasional China untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) di Beijing pada 6 September 2020. Untuk pertama kalinya, China akhirnya resmi memamerkan produk dalam negeri vaksin COVID-19. (NOEL CELIS/AFP)

Sebanyak 6,6 juta vaksin Covid-19 asal China akan tiba di Indonesia bulan November 2020 mendatang.

Mengutip keterangan resmi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Senin (12/10/2020), vaksin tersebut diproduksi oleh Sinovac, G42/Sinopharm, dan CanSino Biologics.

Untuk jumlahnya, secara rinci CanSino menyanggupi pengiriman 100 ribu vaksin (single dose) pada bulan November 2020, dan sekitar 15-20 juta untuk tahun 2021.

"G42/Sinopharm menyanggupi 15 juta dosis vaksin (dual dose) tahun ini, yang 5 juta dosis akan mulai datang pada bulan November 2020," demikian dikutip Liputan6.com.

Sementara itu Sinovac menyanggupi 3 juta dosis vaksin hingga akhir Desember 2020, dengan komitmen pengiriman 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) pada minggu pertama November dan 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) lagi pada minggu pertama Desember 2020, ditambah 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk.

Adapun untuk tahun 2021, Sinopharm akan mengirim sebanyak 50 juta (dual dose), CanSino sebanyak 20 juta (single dose), Sinovac sebanyak 125 juta (dual dose). Single dose artinya satu orang hanya membutuhkan 1 dosis vaksinasi, sementara dual dose membutuhkan 2 kali vaksinasi untuk satu orang.

Vaksin Covid-19 dari 3 perusahaan tersebut diketahui sudah masuk pada tahap akhir uji klinis tahap ke-3 dan dalam proses mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) di sejumlah negara.

CanSino melakukan uji klinis tahap ke-3 di Tiongkok, Arab Saudi, Rusia dan Pakistan. G42/Sinopharm melakukan uji klinis tahap ke-3 di Tiongkok, Uni Emirat Arab (UEA), Peru, Moroko dan Argentina.

Sementara itu Sinovac melakukan uji klinis tahap ke-3 di Tiongkok, Indonesia, Brazil, Turki, Banglades, dan Chile.

Emergency Use Authorization dari Pemerintah Tiongkok telah diperoleh ketiga perusahaan tersebut pada bulan Juli 2020. Pemerintah UAE pun sudah turut memberikan emergency use authorization kepada G42/Sinopharm.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya