Liputan6.com, Jakarta - Proyek pengerjaan Tol Yogyakarta-Bawen resmi dibuka. Hal itu ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), perjanjian penjaminan dan perjanjian regres oleh 5 BUMN pemenang lelang proyek yang ditetapkan pada 6 November 2020.
Kelima BUMN tersebut meliputi PT Jasa Marga (Persero) Tbk dengan porsi saham 60 persen, PT Adhi Karya (Persero) Tbk 12,5 persen, PT Waskita Karya (Persero) Tbk 12,5 persen, PT PP (Persero) Tbk 12,5 persen, dan PT Brantas Abipraya (Persero) 2,5 persen.
Baca Juga
Konstruksi Tol Yogyakarta-Bawen sepanjang 75,82 km ini ditargetkan mulai pada Agustus 2021. Proyek tersebut direncanakan tuntas dan dapat beroperasi pada kuartal III 2023.
Advertisement
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berharap, kehadiran Tol Yogyakarta-Bawen akan semakin memperkuat konektivitas di kawasan Yogyakarta-Solo-Semarang atau kerap disebut Joglosemar.
"Dengan penandatanganan PPJT ini, saya sangat bersyukur karena nanti Joglosemar akan jadi satu kawasan yang memang sudah terhubungkan satu sama lain. Jadi dengan adanya jalan tol yang tadinya angan-angan Joglosemar akan menjadi kenyataan," tuturnya dalam prosesi penandatanganan PPJT Tol Yogyakarta-Bawen Jumat (13/11/2020).
"Sekarang saya kira pasti banyak yang pakai kendaraan darat daripada udara. Karena 5-6 jam sudah sampai Kartasura. Dengan tol ini bisa lebih cepat," dia menambahkan.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit menceritakan, proyek Tol Yogyakarta-Bawen sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) sudah mulai diusulkan sejak 7 Desember 2016.
Pasca melewati studi kelayakan setahun berselang oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menetapkan Tol Yogyakarta-Bawen sebagai salah satu PSN.
"Jalan Tol Yogyakarta-Bawen ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 58 Tahun 2017, dan ditetapkan pula sebagai proyek infrastruktur prioritas melalui Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada 31 Agustus 2017," jelas Danang.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dipimpin Swasta, Tol Solo-Yogyakarta Mulai Dibangun Oktober 2020
Proyek Tol Solo-Yogyakarta-New Yogyakarta International Airport (NYIA) Kulon Progo dilakukan Penandatanganan Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) sepanjang 91,93 km. Pengerjaannya akan dilakukan oleh konsorsium yang dipimpin PT Daya Mulia Turangga Gama Group, beserta dua BUMN yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Acara penandatanganan tersebut dilakukan di Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, Rabu 9 Agustus 2020. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Koordinator Investasi dan Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
Dalam sambutannya, Menteri Basuki mengapresiasi keterlibatan perusahaan swasta, dalam hal ini PT Daya Mulia Turangga Gama Group selaku pemimpin konsorsium proyek Tol Solo-Yogyakarta-NYIA.
"Konsorsiumnya Alhamdulillah lead dari swasta, sedangkan Tut Wuri Handayaninya juga ini ada Adhi karya dan Jasa Marga," kata Menteri Basuki, Rabu (9/9/2020).
Menteri Basuki menargetkan, ruas Tol Solo-Yogyakarta-NYIA ini dapat mulai dilakukan pengerjaan konstruksi pada Oktober 2020, sehingga dapat mulai beroperasi di 2023 mendatang.
Sebagai informasi, penunjukan konsorsium PT Daya Mulia Turangga Gama Group, Adhi Karya dan Jasa Marga ditentukan dalam surat bernomor 32/BPJT/L/STNK/2020 tertanggal 1 September 2020. Dalam pembangunannya, Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran Rp 28,85 triliun untuk Tol Solo-Yogyakarta-NYIA.
Lebih lanjut, Menteri Basuki berharap pengerjaan ruas tol baru ini dapat mendorong program pemulihan ekonomi (PEN) dalam masa pandemi Covid-19 saat ini.
"Dalam kondisi ini kita siapkan untuk lapangan kerja, dan ke depan untuk pemulihan ekonomi nasional," tukas Menteri Basuki.
Advertisement