Mantap, Jawa Barat jadi Provinsi Tujuan Investasi Nomor Wahid di Indonesia

Realisasi investasi di Indonesia sampai dengan September 2020 mencapai Rp 611,6 triliun dari total target 817,2 triliun,

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 16 Nov 2020, 13:30 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2020, 13:30 WIB
20151113-Ilustrasi Investasi
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi di Indonesia sampai dengan September 2020 mencapai Rp 611,6 triliun dari total target 817,2 triliun.

Berdasarkan kawasannya, Kepala BKPM menyebutkan investasi di Jawa dan luar Jawa selisihnya tipis. Yakni untuk Pulau Jawa senilai Rp 307,5 triliun atau 50,3 persen, sedangkan untuk Luar Pulau Jawa senilai Rp 304,1 triliun atau 49,7 persen.

“Posisi realisasi Rp 611,6 triliun tersebut antara Jawa dan luar Jawa bedanya tipis sekali, hanya 0,3 persen,” kata Bahlil dalam West Java Investment Summit 2020, Senin (16/11/2020).

Adapun realisasi Rp 611.6 triliun tersebut, BAhlil membeberkan provinsi Jawa Barat keluar sebagai daerah nomor satu sebagai tujuan investasi, baik oleh PMDN maupun PMA.

“Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada pemerintahan daerah provinsi Jawa Barat karena realisasi investasi dari 611,67 tersebut baik PMDN maupun PMA, Jawa Barat keluar menjadi provinsi nomor 1,” kata Bahlil.

Adapun total investasi yang dicatatkan provinsi Jawa Barat sampai dengan September 2020 yakni sekitar Rp 86,3 triliun. “Dan selama 3 tahun terakhir ini Jawa Barat selalu menjadi menjadi daerah tujuan investasi baik PMA maupun PMDN,” sambung Bahlil.

Bahkan, dengan UMR Jawa Barat yang lebih tinggi dibandingkan Jawa Tengah, Provinsi ini masih menjadi tujuan banyak investasi. Hal ini, kata bahlil, mempertimbangkan produktivitas dari tenaga kerja yang ada di Jawa Barat yang dinilai cukup memuaskan investor.

“Dalam beberapa kunjungan kami juga ke beberapa negara, melihat Jawa Barat salah satu daerah yang mereka tuju, sekalipun UMR-nya lebih tinggi ketimbang provinsi Jawa Tengah. Setelah kami cek, ternyata tingkat produktivitas dari tenaga kerja yang ada di Jawa Barat itu cukup memuaskan bagi Para investor,” terang Bahlil.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

West Java Investment Summit Tawarkan Investasi Rp 33,6 T

20151113-Ilustrasi Investasi
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Pemerintah bersama dengan Bank Indonesia (BI), Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong investasi bagi pemulihan ekonomi nasional (PEN). Baik di tingkat daerah maupun di tingkat nasional.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan, hal ini sekaligus sebagai salah satu implementasi dari Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.

“Bapak Presiden terus menekankan pentingnya mendorong investasi, termasuk melalui implementasi undang-undang Cipta kerja,” ujar dia dalam West Java Investment Summit, Senin (16/11/2020).

Selain itu, Perry juga melihat BKPM sangat agresif dalam mendorong investasi di berbagai daerah. Kali ini, daerah yang dimaksudkan adalah provinsi Jawa Barat. Menurut Perry, daerah ini menjadi salah satu yang paling diminati investor. Terbukti dari banyaknya investasi yang ditawarkan dengan nilai mencapai lebih dari Rp 33,6 triliun.

“Telah tersedia 21 proyek investasi yang akan ditawarkan secara langsung dalam event promosi ini, yang diselenggarakan secara kombinasi secara Hybrid dari total 30 proyek yang ditawarkan dengan total nilai investasi lebih dari Rp 33,6 triliun,” kaya Perry.

Sebelumnya, Perry dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia bersama Gubernur Jawa Barat Ganjar Pranowo telah melaksanakan promosi investasi Jawa Tengah tahun 2020.

“Kali ini kegiatan promosi investasi kembali bersama-sama juga dilakukan di Jawa Barat antara Bank Indonesia, BKPM dan pemerintah provinsi Jawa Barat” ujar dia. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya