Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan total belanja negara pada kuartal IV-2020 mencapai Rp 798,7 triliun. Proyeksi ini berasal dari belanja K/L sebesar Rp 421,2 triliun dan belanja non K/L Rp 243,7 triliun, dan TKDD Rp 122,8 triliun.
“Sehingga total belanja APBN pada kuartal IV-2020 adalah sebesar Rp 798,7 triliun. Dimana asumsinya keseluruhan total belanja sebesar Rp 2.639,3 triliun akan tereksekusi,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Strategi Implementasi APBN 2021, Selasa (1/12/1010).
Menkeu menambahkan, proyeksi tersebut berdasarkan asumsi penyerapan belanja negara akan mencapai 96,4 persen dari Rp 2.639,3 triliun.
Advertisement
Dalam catatannya, Menkeu memaparkan realisasi belanja negara sampai dengan Oktober 2020 mencapai Rp 2.041,8 triliun. Artinya, sisa belanja yang belum terealisasi di kuartal IV (November dan Desember) sekitar Rp 598,0 triliun.
“Dengan penyerapan asumsinya belanja negara akan terserap 96,4 persen, (sebesar) Rp 598,0 triliun akan tereksekusi pada dua bulan yaitu November dan Desember,” ujar Menkeu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Realisasi Anggaran PEN hingga 25 November Tercatat Rp 431,54 Triliun
Realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk menangapi pandemi Corona Covid-19 hingga 25 November 2020 mencapai Rp 431,54 triliun. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, realisasi tersebut setara dengan 62,1 persen dari pagu Rp 695,2 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat, ada kenaikan realisasi anggaran PEN jika dibandingkan dengan posisi 4 November lalu. Di mana ketika itu, realisasi anggaran baru 54,1 persen atau setara Rp 276,17 triliun.
"Saat ini dari program pemulihan ekonomi nasional dan penanganan Corona covid-19 yang tercatat Rp 695 triliun, sebesar Rp 431 triliun sudah terealisasi," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di BNPB, Jakarta, Senin (30/11/2020).
Dia merincikan, realisasi anggaran untuk sektor kesehatan sudah mencapai Rp 40,32 triliun. Angka tersebut sekitar 41,2 persen dari pagu anggaran yang sebesar Rp 97,90 triliun.
"Apabila ada bidang kesehatan yang masih belum terserap maka dia akan dilakukan pencadangan untuk pembiayaan vaksin kita," ucapnya.
Sementara itu, untuk realisasi anggaran PEN untuk perlindungan sosial sudah Rp 207 triliun. Angka tersebut sudah mencapai 88,9 persen dari pagu anggaran sebesar Rp 233,69 triliun.
"Sampai Desember kemungkinan akan bisa terealisasi karena memang masyarakat yang membutuhkan sesuai dengan yang diidentifikasi datanya akan mendapatkan bantuan dari pemerintah tersebut," jelasnya.
Advertisement