Penawaran SUN Terakhir di 2020 Tembus Rp 94,3 Triliun

Pemerintah melaksanakan lelang Surat Utang Negara terakhir untuk tahun 2020 pada hari ini, Selasa 1 Desember 2020.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 01 Des 2020, 19:45 WIB
Diterbitkan 01 Des 2020, 19:45 WIB
Ilustrasi Obligasi
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melaksanakan lelang Surat Utang Negara terakhir untuk tahun 2020 pada hari ini, Selasa 1 Desember 2020. Adapun seri yang dilelang yakni SPN12210304 (reopening), SPN12211202 (new issuance), FR0086 (reopening), FR0087 (reopening), FR0080 (reopening), FR0083 (reopening) dan FR0076 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia.

Dilansir dari laman Direktorat Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan, Selasa (3/11/2020). Total nominal yang dimenangkan dari tujuh seri yang ditawarkan tersebut adalah Rp 25,6 triliun.

Direktur Surat Utang Negara DJPPR, Kemenkeu, Deni Ridwan mengatakan, kekhawatiran atas meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia tidak menghalangi appetite investor untuk berpartisipasi di lelang SUN kali ini.

“Fokus investor pada lelang kali ini terlihat cukup besar pada SUN tenor panjang. Incoming bids terbesar pada tenor 10-20 tahun mencapai 68,4 persen dari total incoming bids,” kata Deni.

Adapun bids yang masuk pada lelang hari ini sebesar Rp 94,3 triliun dengan bids to cover ratio sebesar 3,68 kali. “Capaian tersebut berada di atas rata-rata incoming bids dan bids to cover ratio tahun 2020 (yaitu Rp 74,17 triliun dan 3,43 kali),” ujar Deni.

Selain itu, pada triwulan keempat (Q4) tahun 2020, incoming bids di lelang perdana SUN cenderung menguat. Rata-rata incoming bids untuk Q4 sebesar Rp 79,57 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata incoming bids Q3 sebesar Rp 69,52 triliun.

Deni mengatakan, yield yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini tercatat menguat. Apabila dibandingkan dengan lelang sebelumnya, terdapat penurunan yield SUN sebesar 7-20 bps. Sedangkan apabila dibandingkan dengan lelang pertama di tahun 2020, terdapat penurunan yield SUN yang sangat signifikan mencapai 58-131 bps.

“Dengan mempertimbangkan yield /imbal hasil SBN yang wajar di pasar sekunder serta rencana kebutuhan pembiayaan sampai dengan akhir tahun, termasuk untuk pembiayaan program Pemulihan Ekonomi Nasional, Pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp 25,6 triliun,” pungkas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Penawaran SUN Tembus Rp 66 Triliun, Diwarnai Wait and See Pemilu AS

obligasi-131001b.jpg
Surat Utang Negara

Pemerintah melaksanakan lelang Surat Utang Negara pada hari ini, Selasa 3 November 2020. Adapun seri yang dilelang yakni, SPN12210205 (reopening), SPN12211104 (new issuance), FR0086 (reopening), FR0087 (reopening), FR0080 (reopening), FR0083 (reopening) dan FR0076 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia.

Dilansir dari laman Direktorat Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan, Selasa (3/11/2020), total nominal yang dimenangkan dari tujuh seri yang ditawarkan tersebut adalah Rp 29,5 triliun.

Direktur Surat Utang Negara , DJPPR, Kemenkeu, Deni Ridwan mengatakan, hasil lelang ini diwarnai aksi wait and see investor terkait hasil Pemilu di Amerika Serikat. Namun demikian, incoming bids cukup besar mencapai Rp 66,27 triliun dengan bid to cover ratio sebesar 2,24 kali.

“Incoming bids terbesar masih belum berubah dibandingkan dengan lelang SUN sebelumnya yaitu pada tenor 10, 15 dan 5 tahun.,” kata Deni.

Dalam catatannya, imbal hasil yang ditawarkan oleh investor pada lelang pada hari ini cukup kompetitif. Tercermin dari penurunan WAY untuk tenor 10 dan 15 tahun sebesar 10 dan 11 bps dibandingkan dengan lelang SUN sebelumnya.

“Dengan mempertimbangkan incoming bids pada lelang hari ini, yield /imbal hasil SBN yang wajar di pasar sekunder serta rencana kebutuhan pembiayaan sampai dengan akhir tahun termasuk untuk pembiayaan program Pemulihan Ekonomi Nasional,” tandasnya. 

Infografis Indonesia Negara Berkembang Pengutang Terbesar ke-6

Infografis Indonesia Negara Berkembang Pengutang Terbesar ke-6. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Indonesia Negara Berkembang Pengutang Terbesar ke-6. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya