Positif Covid-19 Sentuh Rekor Baru, Pengusaha Mal Cemas Pemerintah Kembali Terapkan PSBB

Kegiatan usaha di mal dan pusat perbelanjaan sudah terpuruk akibat pandemi virus Corona Covid-19 berkepanjangan sejak Maret 2020.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 04 Des 2020, 19:00 WIB
Diterbitkan 04 Des 2020, 19:00 WIB
FOTO: Razia Masker Terus Digalakkan
Warga yang terjaring razia masker didata petugas Satpol PP di kawasan Tanjung Duren, Jakarta, Kamis (19/11/2020). Satpol PP terus menindak warga yang melanggar protokol kesehatan selama PSBB transisi dengan sanksi kerja sosial di sarana umum atau membayar denda. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia terus membengkak. Kasus positif Covid-19 menyentuh rekor harian terbanyak di angka 8.369 kasus pada Kamis 3 Desember 2020. Kondisi ini membuat pelaku usaha cemas jika pemerintah kembali menerapkan sistem Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Keputusan itu sangat dihindari oleh para pengelola dan pengusaha mal.

"Pusat perbelanjaan sama sekali tidak berharap terjadi PSBB yang diperketat kembali," kata Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja kepada Liputan6.com, Jumat (4/12/2020).

Alphon mengatakan, kegiatan usaha di mal dan pusat perbelanjaan sudah terpuruk akibat pandemi virus corona berkepanjangan sejak Maret 2020. Sedikit pelonggaran saat ini pun belum banyak menolong, sehingga penemuan vaksin jadi satu-satunya harapan.

"Sudah hampir 10 bulan ini pusat perbelanjaan dalam kondisi terpuruk. Kondisi ini masih akan terus berlangsung sampai dengan vaksinasi ditemukan," ujar dia.

Menurut dia, kemampuan setiap pengusaha mal dalam menghadapi krisis pandemi ini berbeda-beda. Sebagai contoh, pusat perbelanjaan yang sebelum pandemi memiliki kinerja biasa-biasa saja atau kurang maksimal, maka pasti akan lebih kesulitan saat ini.

"Saat ini sudah mulai terlihat dampaknya terhadap sektor usaha pusat perbelanjaan yaitu sudah mulai memicu dan memaksa pelaku usaha pusat perbelanjaan menjual usahanya atau menutup usahanya," jelas Alphon.

Oleh karenanya, ia meminta pemerintah dan masyarakat untuk lebih patuh terhadap penegakan protokol kesehatan. Alphon beranggapan, penerapan protokol kesehatan yang sangat lemah jadi kunci dari semua masalah yang terjadi saat ini.

"Masalah akan terus berulang jika penegakan tidak dilakukan. Masalah akan terus berulang kembali jika pelanggaran-pelanggaran terus dibiarkan, bahkan semakin hari semakin tidak terkendali," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Update Corona Jumat 4 Desember 2020: Positif Covid-19 Ada 563.680, Sembuh 466.178, Meninggal 17.479

Angka kasus positif Corona Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah setiap harinya secara signifikan.

Informasi dari Satuan Tugas atau Satgas Penanganan Covid-19, pada hari ini, Jumat (4/12/2020), ada penambahan 5.803 orang dinyatakan positif Corona.

Jadi, sampai saat ini, total akumulatif di Indonesia ada 563.680 orang terkonfirmasi positif terinfeksi virus Corona Covid-19.

Untuk kasus sembuh bertambah 3.625 orang pada hari ini. Total akumulatifnya menjadi 466.178 orang di Indonesia hingga saat ini sudah berhasil sembuh dan dinyatakan negatif Corona Covid-19.

Sementara itu, kasus meninggal dunia pada hari ini ada penambahan 124 orang. Sehingga, total akumulatif ada 17.479 pasien Corona Covid-19 meninggal dunia sampai kini di Indonesia.

Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak pukul 12.00 WIB Kamis, 3 Desember 2020 hingga hari ini pukul 12.00 WIB.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya