Industri Berkonsep Grab and Go Lebih Cepat Pulih dari Dampak Pandemi Covid-19, Ini Alasannya

Pada konsep grab and go, outlet yang menjual produk makanan dan minuman tidak menyediakan banyak meja dan kursi untuk makan atau minum di tempat (dine in).

oleh Athika Rahma diperbarui 11 Des 2020, 13:24 WIB
Diterbitkan 11 Des 2020, 13:21 WIB
20161125- Pameran Indonesia Franchise & SME Expo IFSE-Jakarta-Angga Yuniar
Pengunjung menikmati makanan saat Indonesia Franchise & SME Expo (IFSE) di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (25/11). Diharapkan pengunjung dapat melihat peluang usaha yang ditawarkan oleh industri waralaba Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 memukul keberlangsungan hidup UMKM hampir di seluruh sektor, termasuk makanan dan minuman (mamin). Meskipun berangsur mengalami peningkatan, namun kinerja industri mamin mengalami penurunan.

Para pelaku usaha, terutama milenial yang dekat dengan teknologi, memanfaatkan konsep grab and go untuk menjalankan bisnisnya.

VP of Investor Relations and Strategy BRI Ventures Markus Liman Rahardja mengatakan, industri mamin berkonsep grab and go memiliki peluang pulih dari dampak pandemi lebih cepat dari industri berkonsep fisik atau konvensional.

"Kita lihat, 2020 merupakan momen rumit meskipun di semester II 2020, sudah ada tren positif terhadap food and beverage industry. Yang recover duluan itu memang seperti grab and go, yang bentuknya fisik meskipun sudah bounce back," kata Markus dalam konferensi pers virtual, Jumat (11/12/2020).

Pada konsep grab and go, outlet yang menjual produk makanan dan minuman tidak menyediakan banyak meja dan kursi untuk makan/minum di tempat (dine in). Alih-alih, konsumen memesan produk secara take-away (dibawa pulang) dan melalui platform pesan antar dan mengkonsumsinya di rumah.

Saat pandemi, konsumen cenderung menggunakan teknologi untuk berbelanja, salah satunya membeli makanan dan minuman. Hal ini menyebabkan konsep grab and go memiliki pertumbuhan yang lebih positif.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Efek Domino

Markus melanjutkan, terdapat efek domino yang dihasilkan dari konsep grab and go ini. Platform ride hailing seperti Grab dan Gojek turut menyediakan layanan pesan antar makanan yang dapat melakukan take-away di outlet sehingga selain menguntungkan industri makanan juga tentunya menguntungkan platform ride hailing tersebut.

Bahkan, dengan konsep grab and go, suatu usaha bisa dibangun tanpa harus memiliki outlet fisik dan hanya mengandalkan layanan take-away dan pesan antar.

"Industri grab and go semakin baik, ini domino effect, di Grab dan Gojek itu infrastrukturnya naik sehingga konten yang didelivery bisa naik," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya