Ekspor Produk makanan dan Minuman Halal Indonesia Kalah Jauh Dibanding Brasil

Untuk menjadikan Indonesia menjadi pusat produsen produk halal dunia, Indonesia memerlukan langkah-langkah strategis.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Okt 2020, 15:03 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2020, 15:03 WIB
Makanan dan Minuman Halal
Makanan dan Minuman Halal (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Daya saing industri makanan dan minuman (mamin) halal di Indonesia masih kalah jauh jika dibandingkan dengan negara non-muslim. Padahal industri halal dalam negeri punya potensi besar untuk menjadi pemain utama produk halal global.

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menjelaskan, Indonesia merupakan konsumen terbesar produk halal dibandingkan dengan negara-negara mayoritas muslim lainnya. Namun sayangnya, Indonesia masih banyak mengimpor produk-produk makanan dan minuman halal dari luar negeri.

"Indonesia selama ini hanya menjadi konsumen dan tukang stempel untuk produk halal yang diimpor," kata dia dalam Webinar Strategis Nasional "Indonesia Menuju Pusat Produsen Halal Dunia", Sabtu (24/10/2020).

Menurutnya hal ini tercermin berdasarkan data laporan Global Islamic Economic Report tahun 2019, yakni Brasil merupakan eksportir produk mamin halal nomor satu di dunia dengan nilai USD 5,5 miliar. "Sementara kemampuan ekspor Indonesia saat ini baru mencapai 3,8 persen dari total pasar halal dunia," imbuh dia.

Padahal, kata Ma'ruf, pasar halal global memiliki potensi yang sangat besar. Pada tahun 2018, konsumsi produk pasar halal dunia mencapai USD 2,2 triliun dan akan terus berkembang mencapai USD 3,2 triliun pada tahun 2024 mendatang.

"Kita harus dapat memanfaatkan potensi pasar halal dunia. Ini caranya dengan meningkatkan ekspor mamin halal kita," paparnya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

langkah Strategis

Kebab The Halal Boys
Kebab The Halal Boys.

Oleh karena itu, untuk menjadikan Indonesia menjadi pusat produsen produk halal dunia, Indonesia memerlukan langkah-langkah strategis yang dilaksanakan oleh para pemangku kepentingan terkait secara simultan dan kolaboratif.

Antara lain melalui penguatan industri produk halal melalui pembentukan kawasan-kawasan industri halal maupun zona-zona halal di dalam kawasan industri yang sudah ada, sehingga kapasitas produksi produk halal Indonesia bisa meningkat secara signifikan dan terintegrasi, semakin berkualitas serta berdaya saing global.

Tak hanya itu, dia juga meminta komitmen para produsen dan eksportir untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen dan eksportir produk halal terbesar di dunia. "Dengan segala sumber daya yang dimiliki, saya percaya Indonesia memiliki peluang yang besar sebagai negara produsen dan pengekspor produk halal terbesar di dunia," pungkasnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya