Liputan6.com, Jakarta - Itommey Group membuka usaha dibidang kesehatan dengan sebuah sistem waralaba (franchise) dengan nama Apotek Online Medis. Apotek ini bernuansa milenial yang membuat masyarakat merasa nyaman berlama-lama di dalamnya, karena didukung oleh ruang tunggu yang nyaman dan fasilitas game komputer.
Pada masa pandemi Covid-19 saat ini masyarakat mulai beralih ke ponsel mereka untuk melakukan pembelian obat-obatan atau produk kesehatan lainnya, termasuk juga dengan layanan konsultasi dokter.
Baca Juga
Masyarakat kini juga mulai menggunakan alternatif konsultasi kesehatan secara online melalui ponsel dan melakukan berbagai kegiatan lainnya dari rumah, sehingga dapat menghindari kontak langsung di luar rumah.
Advertisement
Apalagi semenjak himbauan untuk di rumah saja, masyarakat lebih mengutamakan kesehatannya sehingga di saat sedang sakit pun tidak dianjurkan untuk pergi ke luar rumah. Lebih baik membeli obat-obatan secara online dibanding harus ke luar rumah, karena orang yang sedang dalam keadaan sakit lebih rentan untuk tertular penyakit.
“Selain meluncurkan waralaba Apotek Online Medis, Pada Januari 2021 mendatang Itommey Group juga akan meluncurkan aplikasi mobile Online Medis yang berbasis Telemedicine, aplikasi ini di lengkapi dengan sistem pembelian obat secara online dengan obat dikirimkan langsung ke rumah pelanggan oleh kurir dan juga masyarakat bisa melakukan konsultasi kesehatan dengan dokter yang memiliki surat ijin praktek resmi secara online melalui video call di rumah," kata CEO Itommey Group Meila Prafitria dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (22/12/2020).
Seperti yang telah dikatakan oleh Meila, pada Januari 2021 Apotek Online Medis akan meluncurkan aplikasi mobile Online Medis. Aplikasi ini dapat di unduh langsung melalui Google Playstore pada Januari 2021, yang juga tidak ketinggalan aplikasi ini juga terdapat fitur deteksi detak jantung yang membantu dokter dalam memberikan diagnosa.
Para dokter yang tergabung di Apotek Online Medis memiliki Surat Izin Praktek resmi dari instansi Pemerintah untuk dapat praktek di Apotek Online Medis.
Hal ini membuat para dokter di Apotek Online Medis bisa memberikan resep dokter, surat rujukan cek laboratorium dan surat istirahat bagi pasien yang melakukan kontrol Kesehatan melalui video call di Aplikasi Online Medis.
“Banyaknya para dokter yang terpapar covid-19 dan tidak sedikit dokter yang meninggal karena virus mematikan ini membuat digital solusi dari Aplikasi Online Medis tidak hanya memberikan keuntungan bagi masyarakat tetapi juga bagi para dokter untuk meminimalisir penularan virus covid-19,” tuturnya.
Itommey Group yang berawal dari perusahaan IT yang berkomitmen membantu perusahaan lain dalam melakukan proses digitalisasi, di tengah pandemi covid-19 ini Itommey Group memantabkan langkah untuk merambah ke dunia Kesehatan dengan solusi digital One stop health services dengan peluncuran aplikasi Online Medis pada Januari 2021 mendatang, bagi yang tertarik dengan bisnis waralaba (Franchise) Apotek Online Medis ini dapat mengunjungi www.onlinemedis.com.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Deretan Langkah Pemerintah Manjakan Investor di Industri Farmasi
Untuk menarik investasi di sektor farmasi, pemerintah memberikan sejumlah fasilitas kepada para penanam modal di Indonesia. Antara lain melalui pemberian berbagai insentif fiskal maupun nonfiskal.
“Pemerintah akan memberikan dukungan fiskal terhadap pertumbuhan industri farmasi melalui tax allowance, tax holiday, serta super tax deduction, yang diberikan bagi industri yang terlibat dalam program vokasi dan inovasi melalui kegiatan riset,” ujar Direktur Jenderal Industri Kimia dan Farmasi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Muhammad Khayam, seperti ditulis Selasa (22/12/2020).
Sementara itu, untuk pemberian insentif nonfiskal, diantaranya melalui program pelatihan dan sertifikasi SDM, penerapan Objek Vital Nasional Sektor Industri (OVNI), sertifikasi standar dan kegiatan litbang bagi industri kecil menengah (IKM), pembangunan infrastruktur industri, dukungan promosi, serta konsultasi bantuan hukum dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Khayam mengakui, permasalahan terbesar yang acap dikeluhkan pelaku usaha, utamanya yang menggunakan bahan baku alami (herbal), yakni terkait uji klinis untuk sertifikasi. Dimana untuk dapat bersanding dengan produk farmasi (obat) sintesa (berbahan baku kimia), obat herbal harus sudah lolos uji praklinis hingga uji klinis sebagai produk fitofarmaka.
“Rupanya ini bagi sebuah perusahaan multinasional, salah satu pengeluaran terbesar itu masalah uji. Jadi disamping riset, uji itu juga signifikan,” kata Khayam.
Untuk itu, selain menjamin ketersediaan bahan baku dan teknologinya, pemerintah juga mendukung pembiayaan untuk sertifikasi uji praklinis dan uji klinis bagi pengusaha obat herbal. Utamanya dari industri kecil menengah (IKM).
“Jadi sertifikasi itu kita dukung, dan juga khusu IKM pemerintah mendukung pembiayaan untuk uji praklinis bahkan uji klinisnya. Karena itu cukup mahal,” kata dia.
Advertisement