Mendag Sebut Inflasi Sektor Pangan di 2021 Ditargetkan 3,2 Persen

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menargetkan bisa menjaga inflasi pangan pada level 3,2 persen

oleh Tira Santia diperbarui 11 Jan 2021, 13:37 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2021, 13:28 WIB
Muhammad Lutfi
Muhammad Lutfi. (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menargetkan bisa menjaga inflasi pangan pada level 3,2 persen. Hal itu sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (jokowi) untuk menjaga stabilisasi harga pangan di 2021.

“Jadi ada 3 pesan Bapak Presiden kepada kami. Yang pertama adalah menjaga stabilitas harga terutama inflasi, serta meningkatkan daya beli, dan kepercayaan pasar,” kata Mendag dalam Konferensi pers trade Outlook 2021, Senin (11/1/2021).

Lebih lanjut, sasaran strategis di tahun 2021, Mendag berharap PDB di subsektor perdagangan besar dan eceran (bukan mobil dan sepeda motor) bisa tumbuh sebesar 4,8 persen. Selain itu, kontribusi produksi dalam negeri terhadap konsumsi rumah tangga nasional juga ditargetkan tumbuh 94,3 persen.

Dirinya juga menargetkan konsumen berdaya dan pelaku usaha yang bertanggung jawab bisa meningkat hingga 48 poin. Selain itu Mendag akan mengoptimalkan peranan Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK), Sistem Resi Gudang (SRG), dan Pasar Lelang Komoditas (PLK).

Mendag menargetkan transaksi perdagangan berjangka komoditi bisa tumbuh 8 persen, nilai resi Gudang uang diterbitkan tumbuh 7 persen, dan realisasi nilai transaksi pasar lelang komoditas ditargetkan tumbuh sebesar 3 persen.

Untuk mewujudkan target itu semua, Mendag telah menyiapkan 5 strategi perdagangan dalam negeri tahun 2021. Pertama, memperbaiki tata kelola perdagangan menjadi lebih transparan dengan memanfaatkan platform digital/elektronik dalam proses pengurusan perizinan.

“Tata kelola perdagangan yang baik juga dapat menjamin stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok di dalam negeri,” ujar Mendag.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Selanjutnya

UMKM Diajak Manfaatkan Fasilitas GSP Ekspor Produk ke AS
Pekerja membuat mebel di kawasan Tangerang, Selasa (3/11/2020). Kementerian Koperasi dan UKM mengajak para pelaku UMKM yang telah siap mengekspor untuk memanfaatkan Generalized System of Preference (GSP). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kedua, memastikan jalur logistik nasional berjalan dengan baik agar Indonesia mendapatkan efisiensi dan kestabilan harga sehingga dapat terjangkau masyarakat. Ketiga, memperkuat infrastruktur melalui revitalisasi pasar rakyat pada 2021 sebanyak 119 unit dengan 4 prinsip revitalisasi yaitu “isik, manajemen, ekonomi, dan sosial.

Lalu strategi keempat mewujudkan konsumen berdaya dan pelaku usaha bertanggung jawab melalui tertib niaga, mutu, dan ukur, sekaligus pengawasan dan penegakan hukum terhadap barang beredar, jasa, dan pelaku usaha perdagangan.

Dan strategi kelima, yaitu Mendag akan meningkatkan kualitas produk-produk Indonesia sehingga mampu berkompetisi, diterima, dan menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia.

“Untuk mewujudkan arahan Bapak Presiden, Saya akan mendorong iklim usaha yang kondusif dan membantu para pelaku usaha untuk dapat terus bekerja, terutama di tengah kondisi pandemi ini sehingga perekonomian nasional dapat terus bergerak,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya