Sri Mulyani Pamer Prestasi Indonesia: Inflasi Terjaga Rendah

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyoroti, inflasi yang rendah terjadi ketika capaian pemerintah menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi di kisaran 5%.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 30 Jan 2025, 13:28 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2025, 13:28 WIB
Sri Mulyani Pamer Prestasi Indonesia: Inflasi Terjaga Rendah
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, inflasi di Indonesia merupakan salah satu prestasi yang telah dicapai pemerintah. (Foto: Instagram @smindrawati)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, inflasi di Indonesia merupakan salah satu prestasi yang telah dicapai pemerintah.

Sebagai catatan, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan inflasi di Indonesia selama 2024 hanya mencapai 1,57%, jauh di bawah target tahun tersebut di kisaran 1,5%-3,5%. 

Sri Mulyani menyoroti, inflasi yang rendah terjadi ketika capaian pemerintah menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi di kisaran 5%.

"Kita terus menjaga baik sisi permintaan maupun sisi supply, karena pertumbuhan tinggi tanpa inflasi itu prestasi," ujar Sri Mulyani dalam acara BRI Microfinance Outlook 2025 di International Convention Exhibition (ICE) BSD City, Banten Kamis (30/1/2025)

"Ini adalah prestasi di tengah inflasi dunia yang sangat tinggi serta menyebabkan suku bunga juga melonjak tinggi,” ia menambahkan.

Sri Mulyani menilai, inflasi terjaga seiring koordinasi untuk menjaga harga barang dan jasa.

"Selama ini inflasi terjaga rendah karena kemampuan kita menggunakan tools maupun koordinasi menjaga berbagai harga-harga barang dan jasa, ini prestasi di tengah dunia mengalami inflasi sangat tinggi menyebabkan suku bunga tinggi," imbuhnya.

Sri Mulyani juga menyampaikan, inflasi yang stabil di level rendah diharapkan dapat menjadi katalisator untuk terus mendukung target pertumbuhan ekonomi Pemerintah Presiden Prabowo Subianto sebesar 8%.

"Alhamdulillah terjaga pertumbuhan stabil di level 5%, meskipun kita aiming for higher karena presiden menghendaki target 8%,” ujar dia.

Dari sisi produksi atau supply side, Sri Mulyani juga melihat pemulihan setelah COVID-19 telah berjalan relatif merata. Sektor manufaktur yang merupakan sektor terbesar dalam sumbangan pajak juga terus didorong dengan program-program seperti hilirisasi. 

"Untuk sektor manufaktur yang padat karya mengalami tekanan akibat persaingan global dan kelesuan dari perekonomian global yang menyebabkan destinasi dari ekspor, apakah itu dari sisi tekstil, produk tekstil, alas kaki, maka kita melihat perlu untuk membuat langkah-langkah nyata,” Menkeu menambahkan.

BPS: Inflasi Desember 2024 Tercatat 0,44%, Ini Biang Keroknya

Jaga Inflasi, Bank Indonesia Komitmen Perkuat Efektivitas Kebijakan Moneter.
Kebijakan pemerintah menahan PPN 11% pada 2025 ditujukan untuk menjaga daya beli masyarakat yang diperkirakan akan membuat realisasi inflasi tahun ini lebih rendah dibandingkan 2024 lalu. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 0,44% secara bulanan pada Desember 2024. Kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 106,33% pada November 2024 menjadi 106,80% pada Desember 2024 menunjukkan adanya peningkatan harga barang dan jasa yang memengaruhi daya beli masyarakat.

"Pada Desember 2024 terjadi inflasi sebesar 0,44% secara bulanan atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 106,33% pada November 2024 menjadi 106,80% pada Desember 2024," kata Deputi Bidang Statistik dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, dalam konferensi pers pengumuman inflasi Desember 2024, Kamis (2/1/2025).

Ia mengungkapkan, inflasi tahunan atau year-on-year (YoY), pada Desember 2024 tercatat sebesar 1,57%. Perbandingan antara Desember 2024 dan Desember 2023 menunjukkan tingkat inflasi yang stabil, dengan angka YoY dan year-to-date (YTD). 

Ia menyebut inflasi bulanan pada Desember 2024 tercatat lebih tinggi dibandingkan inflasi November 2024 dan Desember 2023. Angka inflasi bulanan ini menunjukkan pergerakan harga yang lebih signifikan pada bulan Desember dibandingkan dua bulan sebelumnya.

"Inflasi bulanan pada Desember 2024 lebih tinggi dibandingkan inflasi November 2024 dan juga inflasi Desember 2023," ujar dia.

 

 

Kontribusi Terbesar

Jaga Inflasi, Bank Indonesia Komitmen Perkuat Efektivitas Kebijakan Moneter.
Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk memperkuat efektivitas kebijakan moneter. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Adapun kelompok pengeluaran yang memberikan kontribusi terbesar terhadap inflasi Desember 2024 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Inflasi pada kelompok ini tercatat sebesar 1,33%, memberikan andil inflasi sebesar 0,38%. Komoditas yang mendominasi kenaikan harga di kelompok ini adalah telur ayam ras dan cabai merah, masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,06%.

Komoditas lainnya yang turut memberikan andil inflasi dalam kelompok ini adalah ikan segar, cabai rawit, bawang merah, dan minyak goreng, yang masing-masing memberikan andil sebesar 0,03%. Sementara itu, bawang putih, sawi hijau, daging ayam ras, dan beras turut berkontribusi dengan andil inflasi sebesar 0,01% per komoditas.

Inflasi Desember 2024 juga dipengaruhi oleh komponen harga yang berbeda. Komponen inti, yang mencerminkan kecenderungan inflasi jangka panjang tanpa faktor sementara, mengalami inflasi sebesar 0,17%. Komponen ini memberikan andil inflasi sebesar 0,11%, dengan komoditas yang dominan seperti minyak goreng, emas perhiasan, dan kopi bubuk.

 

Komponen Harga yang Diatur Pemerintah

Jaga Inflasi, Bank Indonesia Komitmen Perkuat Efektivitas Kebijakan Moneter.
Warga berbelanja bahan kebutuhan pangan di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (21/1/2025). (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

"Berikutnya adalah inflasi bulan ke bulan menurut komponen. Inflasi yang terjadi pada Desember 2024 sebesar 0,44% utamanya didorong oleh inflasi komponen bergejolak. Pertama untuk komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,17%. Komponen ini memberikan andil inflasi sebesar 0,11%," ujar dia.

Selain itu, komponen harga yang diatur oleh pemerintah tercatat mengalami inflasi sebesar 0,03%. Meskipun ada inflasi, kontribusinya terhadap total inflasi terbilang kecil dan tidak signifikan.

Selajutnya, komponen harga yang bergejolak (volatile food), yang cenderung dipengaruhi oleh faktor musiman dan cuaca, mengalami inflasi sebesar 2,04%. Komponen ini memberikan andil inflasi sebesar 0,33%. Beberapa komoditas yang mendominasi inflasi pada kelompok ini adalah telur ayam ras, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya