Perbaikan Plant Perta Arun Gas Selesai, Pasokan Gas ke PLN Kembali Normal

Saat ini plant PAG telah kembali mengalirkan gas ke ruas pipa gas Arun-Belawan

oleh Tira Santia diperbarui 20 Jan 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2021, 15:00 WIB
Plant Site PT Perta Arun Gas (PAG) di Lhokseumawe, Aceh. Dok PAG
Plant Site PT Perta Arun Gas (PAG) di Lhokseumawe, Aceh. Dok PAG

Liputan6.com, Jakarta Pasokan gas ke PLN Belawan serta PLN PLTMG Arun sudah normal kembali. Ini setelah tuntasnya perbaikan di Plant Site PT Perta Arun Gas (PAG) di Lhokseumawe, Aceh. 

Manager Corporate Corprate Communication & CSR PT Perta Arun Gas Iskandarsyah menyatakan, pihaknya langsung berupaya melakukan pemulihan setelah terjadinya kendala yang menyebabkan terganggunya distribusi gas.

Perbaikan selesai dilakukan pada Rabu (20/01/2021) dini hari "Seterusnya, sistem dapat beroperasi dan bertahap penyaluran gas kembali normal," ujar Iskandarsyah.

Disebutkan Iskandarsyah, perbaikan dapat dilakukan tidak lepas dari sinergi yang dilakukan dengan tim PLN PLTMG Arun-1.

"Saat ini plant PAG telah kembali mengalirkan gas ke ruas pipa gas Arun-Belawan," ujar Iskandarsyah.

Disebutkan Iskandar, PAG selalu berkomitmen untuk memastikan kelancaran suplai gas ke PLN. Dengan demikian pasokan listrik kepada masyarakat di Wilayah Aceh & Sumut tetap berjalan dengan normal.

Saksikan Video Ini

120.776 Rumah Tangga Ditargetkan Tersambung Jaringan Gas di 2021

Jaringan Gas PGN Merambah Rusunawa Jakarta
Petugas membersihkan area dekat instalasi jaringan gas PGN di Rusunawa Griya Tipar Cakung, Jakarta, Kamis (28/11/2019). Pada tahun 2020, Kementerian ESDM melalui PGN menargetkan 266.070 rumah tangga dan industri kecil di 49 kabupaten/kota tersambung jaringan gas bumi. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus optimalkan pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan domestik di 2021. Selain memperluas pemberian paket konverter kit Bahan Bakar Gas (BBG) 56.000 unit ke nelayan dan petani, pemerintah juga menargetkan tambahan jaringan gas (jargas) sebesar 120.776 sambungan rumah tangga (SR).

"Di 2021 targetnya ada tambahan 120.776 sambungan rumah, sehingga total jargas terbangun mencapai 794 ribu sambungan hingga 2021," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif melalui siaran pers, Sabtu (9/1).

Menteri Arifin mengatakan, dipihnya penggunaan jargas karena lebih praktis dan ramah terhadap lingkungan. "Saya harap agar dioptimalkan karena lebih praktis dan ramah lingkungan dibandingkan Bahan Bakar Minyak," terangnya.

Agar program ini berjalan maksimal dan meringankan beban finansial negara, Pemerintah akan menggandeng badan usaha dengan menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

"Ke depan, kita akan meningkatkan program pemasangan jargas ini. Untuk itu, di 2021 kita akan melakukan studi ekspansi untuk menggunakan skema KPBU," tegas Arifin.

Pada tahun 2020 dibangun jargas sekitar 135 ribu sambungan rumah di 23 kabupaten/ kota. Secara rinci dalam lima tahun terakhir sambungan rumah untuk jargas yakni, tahun 2016 bertambah sebanyak 99,1 ribu SR, 2017 sebanyak 53,7 ribu SR, 2018 sebanyak 90,2 ribu SR, 2019 sebanyak 74,5 ribu SR, dan 2020 sebanyak 135,3 ribu SR.

Khusus untuk pemanfaatan gas di industri, pemerintah terus memberikan dukungan pembangunan pipa transimisi dan distribusi gas. "Ada beberapa sarana infrastruktur gas yang harus kita selesaikan antara lain Cirebon - Semarang, Dumai - Sei Mangke serta terminal - terminal lain," Arifin menambahkan.

Sebelumnya, pemerintah memberikan dukungan terhadap peningkatan daya saing industri melalui penyesuaian harga gas menjadi USD6/MMBTU di plant gate dengan volume sebesar 2.601 BBTUDRinciannya untuk Industri Tertentu sebesar 1.205 BBTUD dan Pembangkit PLN sebesar 1.396 BBTUD.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya