Singapura Rajai Investasi Asing di Indonesia Sepanjang 2020

Singapura masih berada di posisi teratas dari negara-negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia sepanjang 2020.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jan 2021, 20:00 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2021, 20:00 WIB
Tempat Wisata di Singapura Sepi
Para wisatawan mengunjungi Taman Merlion di Singapura pada 6 Maret 2020. Tempat-tempat wisata utama di Singapura sepi dari turis di tengah epidemi virus corona COVID-19. (Xinhua/Then Chih Wey)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat Singapura masih berada di posisi teratas dari negara-negara yang paling banyak menanamkan investasi di Indonesia sepanjang 2020 karena merupakan hub investasi.

"Dari investasi kita, di 2020, Singapura menduduki nomor pertama dengan 9,8 miliar dolar AS," kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers virtual dikutip dari Antara, Senin (25/1/2021).

Di bawah Singapura, ada China dengan realisasi investasi sebesar 4,8 miliar dolar AS, diikuti Hong Kong dengan 3,5 miliar dolar AS, Jepang 2,6 miliar dolar AS, dan Korea Selatan dengan 1,8 miliar dolar AS.

Bahlil Lahadalia juga menyoroti posisi Jepang dan Korea Selatan yang posisinya berkejaran satu sama lain sebagai investor di Indonesia. Pasalnya, di sepanjang triwulan IV 2020, posisi kedua negara itu berbalik.

Di periode Oktober-Desember 2020, lima negara asal investasi Indonesia sesuai urutan yakni Singapura dengan realisasi investasi 2,6 miliar dolar AS, China 1,3 miliar dolar AS, Hong Kong 1 miliar dolar AS, Korea Selatan 699,5 juta dolar AS, dan Jepang dengan 453,7 juta dolar AS.

"Kalau tadi di kuartal keempat Korea Selatan di atas Jepang, tetapi secara akumulatif itu Jepang melambung (di atas) Korea Selatan. Tetapi bedanya sedikit, bedanya 800 juta dolar AS," katanya.

Bahlil menilai persaingan kedua negara akan semakin ketat di 2021 ini. Namun ia tidak mengungkap negara mana yang akan lebih unggul dari keduanya.

"Mungkin di 2021, analisa saya dengan komitmen yang mereka bangun, ini ngeri-ngeri sedap, pertempuran antara Jepang dan Korea Selatan," kata Bahlil Lahadalia.

Selain menyoroti lima negara teratas, Bahlil juga mengungkapkan lima negara urutan selanjutnya di 2020 yang paling banyak investasi di Indonesia yaitu Belanda, Malaysia, Amerika Serikat, Taiwan, dan Australia.

"Belanda ini juga menarik karena mereka jadi hub Eropa ke depan. Ini cukup paten juga," kata Bahlil Lahadalia.        

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Joe Biden Jadi Presiden, Investasi AS ke Indonesia Tetap Biasa-Biasa Saja

Panel V Rakornas Indonesia Maju
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan paparan saat diskusi panel V Rakornas Indonesia Maju antara Pemerintah Pusat dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Bogor, Rabu (13/11/2019). Panel V itu membahas penyederhanaan regulasi dan reformasi birokrasi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Publik dunia menaruh harapan besar terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden. Keran investasi dari Negeri Paman Sam diharapkan akan semakin mengalir pasca kemenangan anggota Partai Demokrat ini atas rivalnya dari Partai Republik, Donald Trump.

Namun, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menilai, kemenangan Joe Biden sebenarnya tak akan banyak memberikan dampak besar terhadap realisasi investasi AS ke depannya.

Dia lalu membandingkan realisasi investasi AS di Indonesia pada 2020 lalu yang sebesar USD 749,7 juta. Negara adidaya tersebut hanya bertengger di peringkat 8 penyumbang investasi terbesar di Tanah Air.

"PMA (Penanaman Modal Asing) kita dari Amerika 5 tahun terakhir, Republik atau Demokrat yang menang itu tidak terlalu berdampak signifikan terhadap realisasi investasi Amerika di Indonesia. Jadi saya pikir landai-landai saja, enggak ada sesuatu yang membuat kita khawatir gimana," kata Bahlil dalam sesi teleconference, Senin (25/1/2021).

Kendati demikian, Bahlil coba sedikit membuka asa terhadap kemenangan Joe Biden. Namun, ia tetap tak mau bergantung banyak pada ekspektasi akan investasi AS ke Indonesia.

"Dengan hadirnya Joe Biden ini mungkin bisa membuat suatu kondisi yang lebih baik, harapan kita. Tapi kan kita tidak tahu arah kebijakannya seperti apa," ujar Bahlil.

"Tinggal bagaimana kita melakukan pola komunikasi yang baik khususnya di perdagangan kali ya. Harapan saya Joe Biden menambah investasi lah untuk suruh pengusaha Amerika ke Indonesia," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya