Menteri KKP Trenggono Targetkan PNBP Perikanan Tangkap di Atas Rp 595 Miliar

Target KKP, Produksi budidaya dalam 10-15 tahun ke depan akan meningkat tajam, sementara produksi perikanan tangkap akan menurun dengan tajam.

oleh Andina Librianty diperbarui 27 Jan 2021, 15:45 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2021, 15:45 WIB
Pasar Ikan Modern Muara Baru Mulai Ditempati Pedagang
Pedagang menyortir ikan di Pasar Ikan Modern (PIM) Muara Baru, Jakarta, Kamis (21/2). Pedagang mulai menempati PIM Muara Baru sejak 16 Februari 2019. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menyampaikan tiga program terobosan 2021-2024 dalam rapat kerja perdana dengan Komisi IV DPR di Gedung DPR Jakarta, Rabu (27/1/2021). Melalui tiga program terobosan ini, KKP menargetkan peningkatan pendapatan negara dari sektor kelautan dan perikanan hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu prioritas tersebut adalah peningkatan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sub-sektor perikanan tangkap bisa lebih dari Rp 595 miliar.

"Saya mohon dukungan supaya PNBP dari perikanan tangkap tidak lagi Rp 595 miliar, tapi bisa lebih tinggi untuk kepentingan bangsa ini," ungkap Trenggono dalam keterangan tertulis pada Rabu (27/1/2021).

Dua prioritas lain termasuk pengembangan perikanan budidaya yang didukung oleh Badan Riset Kelautan dan Perikanan untuk keberlangsungan sumber daya laut dan perikanan darat, serta pembangunan kampung-kampung perikanan budidaya air tawar, payau dan laut, seperti Kampung Lobster, Lele, Nila, Kakap, hingga Kampung Rumput Laut.

Trenggono menjelaskan, alasannya memilih pengembangan perikanan budidaya demi menjaga ekosistem laut dan darat itu sendiri. Sebab perikanan budidaya yang dikembangkan berdasarkan hasil penelitian dan penerapan inovasi teknologi. Selain itu, tren dunia juga memilih jalan serupa seperti Jepang, Norwegia, hingga Tiongkok.

"Saya sedang me-review semua. Produksi budidaya dalam 10-15 tahun ke depan akan meningkat tajam, sementara produksi perikanan tangkap akan menurun dengan tajam. Dengan meningkatkan kegiatan budidaya, ekosistem dan populasi ikan di laut akan terjaga sehingga generasi berikut masih akan terpenuhi nutrisinya dari hasil perikanan", tutur Trenggono.

Dari pengembangan perikanan budidaya ini juga, Trenggono berharap Indonesia memiliki komoditas unggulan kedepannya seperti lobster.

Sementara pemilihan Kampung Perikanan Budidaya bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya di masa pandemi. Kampung-kampung budidaya ditargetkan menjadi sumber ekonomi baru, yang tidak hanya diisi oleh kegiatan produksi tapi juga aktivitas ekonomi lainnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Capaian 2020

Pasar Ikan Modern Muara Baru Mulai Ditempati Pedagang
Pedagang menyortir ikan di Pasar Ikan Modern (PIM) Muara Baru, Jakarta, Kamis (21/2). PIM Muara Baru memiliki berbagai fasilitas. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Trenggono juga menyampaikan sejumlah capaikan kinerja KKP pada 2020. Salah satunya dalam kurun waktu Oktober 2019-Desember 2020, KKP berhasil menangkap 100 unit kapal illegal-fishing sebagai komitmen menjaga sumber daya laut dan kedaulatan.

Sedangkan dari sisi akses terhadap modal usaha, realisasi Kredit Usaha Rakyat Sektor Kelautan dan Perikanan 2020 mencapai Rp 5,26 triliun yang disalurkan kepada 173.355 debitur dengan NPL hanya 0,07 persen.

Kemudian realisasi penyaluran dana kelolaan Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan sebesar Rp 705,28 miliar kepada 18.684 pelaku usaha kelautan dan perikanan.

Capaian Nilai Tukar pada Desember 2020 telah meningkat dan mencapai lebih dari 100, yakni 102 untuk Nilai Tukar Nelayan, dan 101,24 untuk Nilai Tukar Pembudidaya Ikan. Meskipun hal ini sempat turun yaitu pada masa pandemi ketika penerapan PSBB.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya