Askrindo Syariah Raih Peringkan idA+ dari Pefindo

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idA+ untuk PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah (Askrindo Syariah)

oleh Athika Rahma diperbarui 08 Mar 2021, 13:09 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2021, 13:04 WIB
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idA+ untuk PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah (Askrindo Syariah)
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idA+ untuk PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah (Askrindo Syariah) (Dok: Askrindo Syariah)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idA+ untuk PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah (Askrindo Syariah) dengan prospek stabil.

Pefindo menyebut, perusahaan penjaminan dengan peringkat idA memiliki keamanan keuangan yang kuat dibandingkan perusahaan lain. Sementara tanda tambah (+) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan. Peringkat ini juga menunjukkan dukungan kuat dari induk, PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), kemudian likuiditas cukup kuat, permodalan dan cadangan di atas rata - rata.

"Peringkat dibatasi oleh performa operasional yang moderat dan kompetisi yang ketat di industri," kata Pefindo, dalam keterangan resminya.

Sementara itu, Direktur Utama Askrindo Syariah, Soegiharto mengungkapkan rasa syukurnya atas peringkat idA+ dari Pefindo. Peringkat idA+ dari Pefindo yang diterima ini juga merupakan salah satu wujud kepercayaan seluruh Mitra Bisnis dan Stakeholders yang telah bekerjasama dengan Askrindo Syariah selama ini.

"Dengan peringkat yang kami terima ini, kami bertekad untuk selalu memberikan kepuasan serta pelayanan yang maksimal kepada seluruh nasabah kami," ujar Soegiharto melalui siaran persnya di Jakarta, Senin (8/3/2021).

Peringkat idA+ ini juga merupakan bentuk apresiasi atas komitmen tentang perbaikan terus menerus yang telah, sedang, dan akan dilakukan Askrindo Syariah dalam menciptakan dan meningkatkan kepuasan bagi para pelanggan jasa pembiayaan syariah ini.

“Askrindo Syariah selalu melakukan inovasi-inovasi terbaru agar dapat diterima oleh seluruh Mitra Bisnis yang telah bekerjasama dengan kita," tambahnya.

Askrindo Syariah saat ini telah menggunakan digital signature yang bekerjasama dengan PERURI, serta telah menerbitkan sertifikat penjaminan dengan menggunakan E-Polis, sehingga nasabah dapat dilayani dengan lebih secure dan cepat.

Selain itu, Askrindo Syariah juga memiliki layanan lainnya seperti Online System Application (OSA) dan host to host untuk memberikan kenyamanan bagi mitra bisnis. Hingga saat ini, Askrindo Syariah telah memiliki 16 kantor cabang serta 15 kantor perwakilan pemasaran yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Hingga Januari 2021, Askrindo beri Penjaminan Kredit UMKM Rp 466 Triliun

PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo
PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo (dok: Askrindo)

Direktur Utama PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) Dedi Sunardi mengatakan, hingga Januari 2021, Askrindo telah mencatatkan penjaminan senilai Rp 466 triliun kepada 23,2 juta UMKM.

Penjaminan kredit ini terbagi antara 2 plafon, yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan KMK PEN.

"Jadi hingga Januari 2021, total yang kami jamin itu sebanyak Rp 455 triliun kepada 22,8 juta nasabah itu untuk KUR," jelas Dedi dalam webinar Infobank, Jumat (26/2/2021).

Segmen ini, lanjut Dedi, menyerap 43,2 juta tenaga kerja. Sementara di KMK PEN, penjaminannya masih berjumlah Rp 10,7 triliun kepada 444,3 ribu UMKM.

"Karena ini baru 6 bulan, baru mencapai 444 ribu UMKM. Mudah-mudahan di tahun-tahun depan, kita koordinasi dengan rekan Himbara, difasilitasi Kemenko Perekonomian, untuk mengakselerasi pertumbuhan PEN ini," ujarnya.

Untuk KUR, per Januari 2021 ini, sektor UMKM yang masih mendominasi ialah perdagangan (44,5 persen), pertanian dan kehutana (29,7 persen), dan industri kecil (9,7 persen).

Sementara untuk KMK PEN, sektor UMKM yang mendominasi ialah perdagangan (71,6 persen), industri jasa (8,8 persen) dan industri kecil (8 persen).

"Askrindo akan selalu ada menjamin para pelaku UMKM sehingga kesulitan akses permodalan dapat kami ambil sedikit risikonya menjadi risiko kami," ujar Dedi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya