Kisah 2 Pengusaha Perempuan yang Mampu Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

Kisah menarik dari dua perempuan yang mampu mempertahankan usaha mereka di tengah pandemi di Indonesia.

oleh Andina Librianty diperbarui 08 Mar 2021, 18:28 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2021, 16:40 WIB
Kartu Ucapan
Kartu Ucapan (sumber: Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 memukul berbagai sektor, termasuk para pelaku usaha. Mereka harus terus bertahan dengan berinovasi agar bisnisnya tidak tergerus pandemi.

Ada kisah menarik dari dua perempuan yang mampu mempertahankan usaha mereka di tengah pandemi di Indonesia. Salah satunya adalah Winarti Handayani, pemilik usaha Kamalika Artprints.

Mengawali karir sebagai seorang pelukis dan ilustrator buku anak, Winarti akhirnya mendirikan Kamalika Artprints pada 2013. Melalui usahanya, ia menjual beragam produk kartu ucapan, stationery serta tas yang dilukis sendiri.

Perempuan berusia 42 tahun itu menghadapi kenyataan pahit pada awal pandemi Covid-19. Seluruh toko offline miliknya terpaksa tutup sehingga omzet turun cukup drastis. Winarti langsung cepat beradaptasi dengan memanfaatkan platform digital seperti Tokopedia pada April 2020.

"Saya bersama tim akhirnya mulai melakukan inovasi produk yang lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat di tengah pandemi. Selain kartu ucapan, kini Kamalika Artprints juga menjual masker kain, celemek, outerwear, rok dan produk dekorasi rumah," ungkap Winarti dalam keterangan tertulis Tokopedia pada Senin (8/3/2021).

Penjualan Kamalika Artprints pun berangsur membaik sehingga jumlah karyawannya juga bertambah.

"Kini 100 persen transaksi dilakukan lewat Tokopedia. Jumlah transaksi toko meningkat lebih dari 30x lipat pada Desember 2020 lalu jika dibandingkan dengan bulan pertama buka toko di Tokopedia (April 2020). Bahkan produk kami bisa menjangkau Kalimantan dan Sulawesi," ungkap Winarti.

Winarti juga membagikan tips kepada perempuan pegiat usaha yang sedang membangun bisnis. "Bekerja dengan tekun dan terus melakukan inovasi sesuai perkembangan pasar. Inilah kunci agar bisa bertahan di tengah pandemi," tuturnya.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Eveline Wirawan

Leyeh-Leyeh Seharian di Rumah dengan Berpiyama Dapat Duit, Mau?
Ilustrasi piyama. (dok. Foto C. Z. Shi/Unsplash)

Perempuan pegiat usaha lain yang mampu bertahan adalah Eveline Wirawan. Berawal dari kecintaan pada pakaian tidur, perempuan berusia 26 tahun tersebut memulai usaha piyama KitaKita pada 2018.

Saat ini, Eveline mempekerjakan 8 karyawan dari masyarakat sekitar yang membantu mulai dari proses produksi hingga pengemasan.

Eveline mengaku kehadiran Tokopedia sangat membantu proses usahanya menjadi lebih mudah dan efisien. "Sejak bergabung pada Maret 2020, hampir 100 persen penjualan Kitakita berasal dari Tokopedia. Omzet per bulan kami pun melonjak 2 kali lipat," kata Eveline.

Ia juga kerap melakukan inovasi produk agar selalu relevan, termasuk bekerja sama dengan pengrajin kain dari Bali untuk koleksi piyama motif tiedye.

"Selain bisa membantu pengrajin lokal, kolaborasi ini juga menghasilkan produk dengan motif ciri khas Kitakita," jelas Eveline.

Dalam menjalankan bisnisnya, Eveline mulai menggunakan kemasan ramah lingkungan. Ia juga terlibat dalam aksi donasi bersama salah satu organisasi peduli lingkungan.

Ia pun mendorong perempuan pegiat usaha untuk terus berusaha dan memanfaatkan perkembangan teknologi.

"Di era teknologi saat ini, semua punya kesempatan yang sama untuk membangun usaha. Perempuan harus berani memulai dan jeli dalam melihat peluang usaha meskipun di tengah pandemi," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya