Liputan6.com, Jakarta Pemerintah resmi menutup pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 15 pada pukul 12.00 Wib, Minggu, 21 Maret 2021. Adapun Kuota pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 15 akan dibuka sama dengan gelombang-gelombang sebelumnya, yakni sebanyak 600 ribu peserta.
Ini seperti diumumkan Manajemen Program Kartu Prakerja melalui akun resmi instagramnya @prakerja.go.id.
Baca Juga
"Sobat Prakerja, Mimin mau mengumumkan bahwa Gelombang 15 akan ditutup pada hari Minggu, tanggal 21 Maret 2021 pukul 12.00 WIB," mengutip pengumuman tersebut.
Advertisement
Selanjutnya, bagi pendaftar Kartu Prakerja Gelombang 15 diminta segera klik tombol “Gabung” yang ada di dashboard.
"Peserta yang lolos akan mendapat SMS pemberitahuan ke nomor yang terdaftar pada akun Prakerja milik Sobat! Pastikan nomor tersebut aktif dan jangan mengganti nomor HP," menurut penjelasan manajemen.
Program Kartu Prakerja gelombang 15 ini diberikan kepada karyawan, pencari kerja hingga korban PHK yang ingin mendapatkan pelatihan dan insentif bantuan.
Peserta lolos akan segera dikucurkan dana sebesar Rp 1 juta untuk mengikuti pelatihan dalam program tersebut.
Selain itu, peserta lolos Kartu Prakerja gelombang 15 juga akan menerima dana insentif pasca-pelatihan Rp 2.400.000, yang akan diberikan sebesar Rp 600 ribu selama 4 bulan. Peserta juga bakal mendapatkan Rp 150 ribu untuk pengisian 3 kali survei.
Para pelamar juga diingatkan untuk berhati-hati dengan situs palsu Kartu Prakerja. "Hati-hati dengan situs palsu! Daftar hanya di situs resmi www.prakerja.go.id. Jangan lupa pantau terus infonya di akun Instagram Kartu Prakerja yaa Sobat! 😄," menurut penjelasannya.
Saksikan Video Ini
Realisasi Anggaran Kartu Prakerja di 2021 Capai Rp 4,26 Triliun hingga 13 Maret
Pemerintah sudah membuka kembali pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang ke-15. Kartu Prakerja diharapkan bisa memberikan peningkatan kemampuan dan kompetensi bagi angkatan kerja agar mampu bersaing di dunia kerja.
Direktur Penyusunan APBN Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rofianto Kurniawan mengatakan, Kartu Prakerja sudah menghabiskan anggaran Rp 4,26 triliun hingga 13 Maret 2021. Adapun total anggaran yang disiapkan pada tahun ini sekitar Rp 20 triliun.
"Kalau dilihat realisasinya 2021 sampai 13 Maret, sudah cukup bagus jadi realisasinya Rp 4,26 triliun kemudian penerima 1,2 juta peserta," ujar Rofianto melalui diskusi online, Jakarta, Kamis (18/3).
Pada 2020, Kartu Prakerja juga mencatatkan realisasi yang cukup baik. Kementerian Keuangan mencatat program semi bansos ini menghabiskan anggaran sebanyak Rp 18,25 triliun atau kurang lebih sekitar 91,26 persen.
"Kinerjanya 2020 lalu kita pahami awalnya kartu prakerja ini anggarannya sebanyak Rp 10 triliun lalu ditambah lagi menjadi Rp 10 triliun totalnya mencapai Rp 20 triliun. Kalau sampai akhir tahun realisasinya cukup bagus Rp 18,25 triliun atau 91,26 persen," paparnya.
Rofianto melanjutkan, masih ada sejumlah perbaikan yang terus diupayakan oleh pemerintah dan manajemen. Langkah tersebut agar dana dalam program ini bisa langsung dan cepat diterima oleh penerima manfaat.
"Tentunya realisasi Kartu Prakerja cukup bagus. Kita perhatikan ada yang harus disempurnakan antara penarikan dana dan skema penyaluran dananya. Jadi kita harapkan uang ini memang tidak terlalu lama menumpuk di bank jadi harus segera disalurkan kepada yang mendapat pelatihan agar mereka bisa segera mendapat manfaat agar dan menyelesaikan programnya," tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Advertisement