Produksi Padi Meningkat Lewat Food Estate, Komisi IV DPR Sebut Dadahup Layak Jadi Role Model

Program Food Estate yang merupakan ide Presiden Joko Widodo ini mampu memberikan optimalisasi atas potensi lahan.

oleh stella maris diperbarui 26 Mar 2021, 15:28 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2021, 15:28 WIB
Ilustrasi – Petani di Cingebul, Lumbir, Banyumas sedang panen padi. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi – Petani di Cingebul, Lumbir, Banyumas sedang panen padi. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Jakarta Produktivitas padi di Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah meningkat signifikan per hektar sejak menjalani Program Food Estate Dadahup. Berkat peningkatan signifikan itu, kesejahteraan petani ikut meningkat optimal. 

"Food Estate ini bisa menjadi model bagi semua. Harapannya, nantinya masyarakat mau melanjutkannya. Untuk itu, Food Estate tetap perlu didukung dengan distribusi kebijakan menyeluruh untuk kesejahteraan," ungkap Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erna Rini, Kamis (25/3).

Berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian, Komisi IV melakukan kunjungan kerja ke Food Estate Dadahup pada Kamis (25/3). Lokasinya berada di lahan milik Elompok Tani Sang Hyang Seri di Desa Petak Batuah (A2), Dadahup, Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah.

Selain berdialog, agenda ini juga menjadi program panen raya padi Impari 42 dengan luas lahan 50 Hektar. Adapun luas totalnya mencapai 320 Hektar dengan produktivitas 4,5-5,3 Ton/Hektar.

"Kami tentu ingin melihat langsung perkembangan Food Estate secara langsung, bukan hanya sekadar mendengarnya saja. Yang jelas, ada banyak hal menarik yang harus dikaji lebih dalam dan dikembangkan lagi," terang Anggia lagi.

Serupa Anggia, Anggota Komisi IV Bambang Purwanto menegaskan, program Food Estate mampu memberikan optimalisasi atas potensi lahan. Sebab, lahan Food Estate di Dadahup merupakan program transmigrasi 1.000 Hektar.

"Food Estate program yang bagus karena mampu menaikan produktivitas lahan dengan signifikan. Kami ucapkan terima kasih karena Food Estate digulirkan di Kalimantan Tengah. Mampu menaikan semangat para petani untuk terus berkarya," tegas Bambang.

Menjadi program unggulan, Food Estate Kalimantan Tengah menempati lahan dengan luas 30 Ribu Hektar. Selain Kuala Kapuas, lokasi lainnya berada di Pulang Pisau.

Untuk wilayah Kuala Kapuas memiliki total luas lahan Food Estate 20 Ribu Hektar dan sudah ditanami 17 Ribu Hektar. Adapun Food Estate di Pulang Pisau memiliki luas 10 Ribu Hektar dan mayoritas sudah ditanami.

"Program Food Estate menjadi ide Presiden Joko Widodo. Progressnya bagus karena sudah ditanami dan mulai menghasilkan seperti di Dadahup ini. Kalaupun masih ada lahan yang belum ditanami karena kondisinya tertutup banjir. Untuk lahan yang sudah ditanami mampu menaikan produktivitas rata-rata 3 Ton/Hektar," jelas Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy.

Produktivitas maksimal memang diberikan program Food Estate. Sebelum program ini digulirkan, produktivitas lahan sawah di Dadahup hanya memberikan angka 1,5-2 Ton/Hektar.

Mengacu lahan milik kelompok tani Sang Hyang Seri, program Food Estate pun memberikan banyak bantuan. Terkait optimalisasi lahan, petani mendapatkan bantuan 7,5 Kuintal/Getar.

Selain kapur, sebanyak 24 anggota kelompok tani Sang Hyang Seri juga mendapat bantuan masing-masing 300 Kg/Hektar pupuk NPK. Ada juga bantuan benih Impari 42 sebanyak 40 Kg/Hektar, 3 Liter/Hektar Pupuk Hayati, hingga Herbisida sebesar 3 Liter/Hektar. Sarwo memaparkan, Kalimantan Tengah akan menjadi penyangga pangan bagi Indonesia.

"Ada banyak kemajuan dari program.Food Estate karena mereka kini bisa menanam 2 kali. Tentu akan ditingkatkan lagi menjadi 3 kali setahun. Kalau produksinya naik, maka provisitas dan produktivitasnya tentu akan naik juga. Kalimantan Tengah akan menjadi penyangga pangan untuk wilayah timur. Jadi, Presiden Joko Widodo sangat fokus dengan Food Estate ini," papar Sarwo.

 

(*)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya