Sasar 10 Ribu Peserta, Program Home Care Bantu Kebut Vaksinasi Lansia

Vaksinasi kepada lansia harus dipercepat karena separuh dari kejadian fatal akibat Covid-19 terjadi pada lansia.

oleh Andina Librianty diperbarui 22 Apr 2021, 09:30 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2021, 09:30 WIB
Unika Atma Jaya Tuntaskan Vaksinasi 4.500 Lansia dan Petugas Pelayanan Publik di Jakarta dan Tangerang
doc: Istimewa

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan vaksinasi kepada lansia harus dipercepat karena separuh dari kejadian fatal akibat Covid-19 terjadi pada lansia, meskipun jumlah lansia hanya 12 persen dari total kasus Covid-19. Hal ini disebabkan sebagian besar pasien lansia rentan memiliki penyakit dan tidak bisa survive.

Oleh sebab itu, ia menyambut baik inisiatif Komunitas Indonesia Lawan Libas Covid-19 (KILLCOVID19) menginisiasi lahirnya Program Home Care (penjemputan lansia menuju sentra vaksinasi) & Home Delivery (penyelenggaraan vaksinasi di lokasi lansia berada). Program ini untuk mendukung percepatan target vaksinasi lansia, khususnya program Vaksinasi 10.000 Lansia untuk Negara.

"Semoga Tuhan Yang Maha Esa meridhoi kita semua dan memberikan kemudahan dalam pelaksanaan program ini," kata Airlangga seperti dikutip dari keterangannya pada Kamis (22/4/2021).

Program Vaksinasi 10.000 Lansia untuk Negara ini akan dilaksanakan dengan 2 jenis layanan, yaitu (1) Home Care adalah relawan secara aktif mencari warga berusia lanjut usia, dan (2) Home Delivery adalah relawan menjemput warga lanjut usia yang tidak mampu mendatangi sentra vaksinasi.

Airlangga mengatakan, kecepatan pelaksanaan vaksinasi terus ditingkatkan untuk mencapai target 500.000 dosis per hari dan capaian ini akan terus di akselerasi.

“Dalam penanganan pandemi Covid-19 ini tidak cukup dilakukan hanya oleh pemerintah, namun diperlukan partisipasi dari semua elemen masyarakat. Kesadaran masyarakat dan peran aktif lembaga-lembaga swadaya masyarakat, tokoh - tokoh masyarakat, dan para relawan sangat diperlukan,” tutur Airlangga.

Vaksinasi hingga saat ini sudah mencapai 17 juta suntikan, termasuk untuk masyarakat lanjut usia yang telah mencapai sebanyak 3,2 juta suntikan, yang terdiri dari: pemberian vaksin dosis pertama sebanyak 2,2 juta (10,54 persen);l dan dosis kedua sebanyak 1,0 Juta (4,86 persen) dari target sebanyak 21,5 juta lansia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Vaksinasi Lansia di 11 Kabupaten/Kota

Jumlah Warga Indonesia yang Sudah Divaksinasi COVID
Petugas melakukan pendataan vaksinasi ulang kepada warga lansia di RPTA Gajah Tunggal, Jakarta Barat, Rabu (21/4/2021). Berdasarkan data hingga 19 April 2021, total 10.966.934 orang Indonesia telah menjalani vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/JohanTallo)

Program vaksinasi untuk lansia di 11 Kabupaten/Kota sudah mencapai di atas 50 persen. Jakarta Pusat termasuk wilayah dengan capaian vaksinasi yang tertinggi (82,95 persen), diikuti Kabupaten Badung (78,21 persen), Jakarta Selatan (76,43 persen), dan Kota Surabaya (69,86 persen).

Di sisi lain, capaian vaksinasi lansia di wilayah lainnya masih lebih rendah dibandingkan dengan vaksinasi bagi petugas publik, antara lain Bali (26 persen), Yogyakarta (19 persen), dan Sulawesi Utara (6 persen). Kegiatan vaksinasi 10.000 Lansia untuk Negara ini diharapkan dapat menjangkau masyarakat lansia di wilayah dengan capaian vaksinasi yang rendah.

“Vaksinasi kepada lansia harus dipercepat karena separuh dari kejadian fatal akibat Covid-19 terjadi pada lansia meskipun jumlah lansia hanya 12 persen dari total kasus Covid-19. Hal ini disebabkan sebagian besar pasien lansia rentan memiliki penyakit dan tidak bisa survive,” ungkap Airlangga.


Infografis Vaksinasi Covid-19 Lansia di Indonesia Masih Rendah

Infografis Vaksinasi Covid-19 Lansia di Indonesia Masih Rendah. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Vaksinasi Covid-19 Lansia di Indonesia Masih Rendah. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya