Liputan6.com, Jakarta Michael Wilson Setjoadi, Analis Saham RHB Sekuritas Indonesia menyambut positif terhadap konsolidasi vertikal yang dilakukan oleh Gojek dan Tokopedia dengan membentuk holding GoTo. Dengan adanya GoTo, Michael menilai potensi ekonomi digital Indonesia akan semakin menarik.
Terlebih lagi ekosistem digital, baik itu Gojek dan Tokopedia sudah terbentuk.Diakui Michael, memang saat ini kontribusi ekonomi digital di Indonesia masih kecil. Namun terdapat tren peningkatan dari ekonomi digital Indonesia. Dengan Tokopedia dan Gojek membuat holding GoTo, Michael percaya ekonomi digital yang saat ini belum tersentuh akan mereka garap.
Baca Juga
"Saya yakin nantinya yang paling tumbuh kencang berasal dari GoTo Financial. Saat ini GoTo Financial belum sepenuhnya menggarap itu. Padahal pangsa pasar GoTo Financial sangat besar. Mungkin nanti akan sama besarnya dengan Ant Financial yang dimiliki oleh Alibaba. GoTo ini memberikan sentimen baru bagi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia," ungkap Michael kepada wartawan, Selasa (25/5/2021).
Advertisement
Dengan tumbuhnya ekonomi digital ini, Michael optimis investasi yang dilakukan Telkomsel di Gojek beberapa waktu lalu akan memberikan keuntungan yang sangat signifikan di kemudian hari. Apalagi Telkomsel berpotensi untuk mendapatkan sinergi positif dari investasi yang mereka lakukan di Gojek. Sebab ekosistem digital di Gojek dan Tokopedia sudah terbentuk.
"Yang harus diingat, investasi di perusahaan digital tak langsung bisa didapatkan keuntungannya. Namun ketika ekonomi digital tumbuh, maka investasi yang dilakukan Telkom di Gojek juga akan mengalami peningkatan. Yang dilihat investor adalah potensi tumbuhnya ekonomi digital. Sehingga Telkomsel akan sangat diuntungkan dengan terbentuknya GoTo ini, sebab ekosistem digital GoTo saat ini merupakan yang terbesar," terang Michael.
Peningkatan imbal hasil investasi yang dilakukan Telkomsel di Gojek menurut Michael akan kembali berpotensi mengalami peningkatan ketika GoTo akan melakukan IPO di pasar saham. Melihat Telkomsel yang saat ini menjadi operator telekomunikasi terbesar di Indonesia yang memiliki kekuatan finansial terbesar, Michael menilai mereka akan menjadi investor jangka panjang di Gojek.
"Saya yakin Telkomsel tak sekadar mencari keuntungan jangka pendek. Mereka akan monetisasi ekosistem digital yang ada di GoTo terlebih dahulu dengan mencari sinergi bisnis yang mungkin bisa dilakukan antara Telkomsel dan GoTo. Jadi menurut saya Telkomsel tak hanya mengandalkan keuntungan dari investasinya di Gojek. Ketika GoTo IPO, otomatis investasi Telkomsel di Gojek menjadi naik," kata Michael.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Prospek Bisnis Digital
Melihat nett cash besar yang dimiliki Telkomsel, serta ekosistem digital di Indonesia yang masih akan tumbuh dan potensi sinergi bisnis yang akan dicapai, Michael yakin sekali anak usaha PT Telkom ini akan terus berinvestasi di perusahaan digital yang ada di Indonesia.
"Dengan EBITDA yang sangat baik dan kelebihan cash yang saat ini dimiliki Telkomsel, jauh lebih baik dipergunakan untuk investasi di perusahaan digital," terang Michael.
Investasi di perusahaan digital dinilai Michael jauh lebih baik ketimbang Telkom atau Telkomsel membuat perusahaan digital. Dari catatan Michael setidaknya sudah 2 kali Telkom Group gagal membangun perusahaan digital.
"Karakter orang yang ada di perusahaan digital dan perusahaan telekomunikasi itu sangat berbeda. Manajemen Telkom dan Telkomsel saat ini sangat progresif, sehingga sangat tepat jika Telkomsel dan Telkom investasi di perusahaan digital," ungkap Michael.
Melihat prospek investasi Telkom dan Telkomsel yang kinclong di perusahaan digital membuat Michael masih merekomendasikan beli untuk saham emiten berkode TLKM ini. Target yang dipatok Michael untuk saham Telkom mencapai Rp 4.000.
Advertisement