Gerai Ritel Modern Bertumbangan, Ekonom: Momentum Ubah Strategi Bisnis

PT Hero Supermarket Tbk. (HERO Group) memutuskan untuk menutup seluruh gerai Giant pada akhir Juli 2021.

oleh Tira Santia diperbarui 25 Mei 2021, 20:00 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2021, 20:00 WIB
Program Harga Teman
Suasana gelaran program HARGA TEMAN dari Giant yang dimulai per hari ini, 23 Juli 2020 dan akan berlangsung selama 3 bulan ke depan di seluruh gerai Giant. foto: istimewa

Liputan6.com, Jakarta - PT Hero Supermarket Tbk. (HERO Group) memutuskan untuk menutup seluruh gerai Giant pada akhir Juli 2021. Penutupan gerai Giant ini menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk memfokuskan bisnisnya ke merek dagang IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket yang memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan Giant.

Menanggapi hal tersebut, Ekonom Institute for Development of Economics (Indef), Bhima Yudhistira, mengatakan banyak faktor mulai dari pemulihan sektor ritel yang terbilang lambat dan belum merata di seluruh kelompok pengeluaran yang menyebabkan gerai ritel sebagian tutup.

“Kemudian ada juga perubahan strategi bisnis ke sektor yang prospeknya bagus seperti bisnis kosmetik, perawatan tubuh dan juga kesehatan plus alat olahraga,” kata Bhima kepada Liputan6.com, Selasa (25/5/2021).

Selain itu, faktor lainnya ada sebagian kecil konsumen yang berpindah ke toko minimarket yang mudah diakses, sampai faktor biaya operasional yang terlalu mahal berkaitan dengan lokasi usaha.

“Saya rasa perubahan strategi ritel memang harus dilakukan dan saat ini momentum yang tepat,” imbuhnya.

Tentunya perubahan strategi itu juga harus dibarengi dengan riset pasar yang lebih mendalam terkait segmen bisnis apa yang berkembang selama masa pemulihan ekonomi. Disatu sisi penyesuaian tadi tentunya membawa dampak pada eks pekerja ritel yang tutup.

“Disini pemerintah perlu hadir menjamin hak hak pekerja di prioritaskan seperti pembayaran pesangon misalnya,” pungkasnya.   

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

5 Gerai Giant Bakal Disulap Jadi IKEA, Begini Konsepnya

Giant Tutup Gerai
Konsumen memilih barang kebutuhan di salah satu gerai supermarket Giant di Jakarta, Kamis (4/3/2021). Persaingan bisnis ritel makanan dan pandemi yang berkepanjangan membuat store Giant tutup satu per satu. (Liputan6.com/Johan Tallo)

PT Hero Supermarket Tbk. (HERO Group) mengumumkan akan memfokuskan bisnisnya ke merek dagang IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket yang memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan Giant.

Namun sebagai dampak dari strategi bisnis tersebut, perusahaan akan menutup seluruh gerai Giant pada akhir Juli 2021.

Sebagai bagian dari fokus baru ini, PT Hero Supermarket Tbk. akan mengubah hingga lima gerai Giant menjadi IKEA, yang diharapkan dapat menambah aksesibilitas bagi pelanggan.

"Dalam kurun waktu dua tahun, kami menargetkan akan menggandakan empat kali lipat jumlah gerai IKEA dibanding tahun 2020," kata Head of Corporate & Consumer Affairs, PT Hero Supermarket Tbk. Diky Risbianto kepada Liputan6.com, Selasa (25/5/2021).

Seiring dengan rencana tersebut, perusahaan pun akan meningkatkan investasinya, khususnya untuk pembangunan infrastruktur rantai pasok.

"Kami berencana untuk meningkatkan investasi di infrastruktur rantai pasokan kami dan mempersiapkan kemampuan kami untuk bertumbuh lebih lanjut," jelas dia.

Dengan penambahan investasi ini, gerai IKEA diharapkan semakin kuat sekaligus tidak menutup kemungkinan akan adanya perubahan format gerai IKEA menjadi lebih kecil.

"Kami memperkirakan pertumbuhan yang kuat di perluasan gerai, perubahan gerai, lokasi pengambilan barang untuk meningkatkan kenyamanan, dan bahkan mungkin format gerai yang lebih kecil dari sekarang," tutup dia. 

Seluruh Gerai Giant Tutup Akhir Juli 2021, Hero Group Fokus Kembangkan IKEA

Giant Tutup Gerai
Suasana di salah satu gerai supermarket Giant di Jakarta, Kamis (4/3/2021). Poster-poster discount closing store dan rak-rak kosong menjadi pemandangan setiap konsumen yang datang. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Perusahaan ritel multiformat PT Hero Supermarket Tbk. (HERO Group) hari ini mengumumkan bahwa, menindaklanjuti strategis atas seluruh lini bisnisnya, perusahaan akan memfokuskan bisnisnya ke merek dagang IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket yang memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan Giant.

“Seperti bisnis mumpuni lainnya, kami terus beradaptasi terhadap dinamika pasar dan tren pelanggan yang terus berubah, termasuk menurunnya popularitas format hypermarket dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia; sebuah tren yang juga terlihat di pasar global. Kami tetap meyakini bahwa sektor peralatan rumah tangga, kesehatan dan kecantikan, serta keperluan sehari-hari untuk kelas atas memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi,” ujar Presiden Direktur PT Hero Supermarket Tbk Patrik Lindvall dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (25/5/2021).

“Dalam kurun waktu dua tahun, kami menargetkan akan menggandakan empat kali lipat jumlah gerai IKEA kami dibanding tahun 2020, serta membuka hingga 100 gerai Guardian baru hingga akhir tahun 2022,” tambahnya.

Sebagai bagian dari fokus baru ini, PT Hero Supermarket Tbk. akan mengubah hingga lima gerai Giant menjadi IKEA, yang diharapkan dapat menambah aksesibilitas bagi pelanggan.

Gerai Giant lainnya akan dengan berat hati ditutup pada akhir Juli 2021, walaupun negosiasi terkait potensi pengalihan kepemilikan sejumlah gerai Giant kepada pihak ketiga masih berlangsung.  

Diubah jadi Hero Supermarket

Giant Tutup Gerai
Konsumen memilih barang kebutuhan di salah satu gerai supermarket Giant di Jakarta, Kamis (4/3/2021). Menurut pengakuan karyawan yang bekerja bahwa store Giant ini akan ditutup pada 4 April mendatang. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Selain itu, PT Hero Supermarket Tbk. juga sedang mempertimbangkan untuk mengubah sejumlah gerai Giant menjadi gerai Hero Supermarket.

“Kami sangat berterima kasih kepada karyawan kami, pelanggan kami, serta mitra bisnis kami yang telah mendukung bisnis Giant selama ini. Kami akan memastikan bahwa proses komunikasi dengan seluruh karyawan kami yang terdampak oleh perubahan ini akan berlangsung dengan penuh empati dan rasa hormat," ungkapnya.

"Kami juga akan memastikan proses yang adil bagi seluruh mitra bisnis kami. Keputusan besar seperti ini tidaklah mudah, tetapi kami percaya keputusan ini perlu diambil untuk kepentingan jangka panjang PT Hero Supermarket Tbk. dan para karyawan kami yang berada di bawah naungan perusahaan," tutup Patrik Lindvall.  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya