Liputan6.com, Yogyakarta - Wakapolda DIY, Brigjen Adi Vivid Agustiadi Bachtiar mengatakan, Polda DIY sudah siap melakukan operasi pengamanan Idulfitri dengan Operasi Ketupat Progo 2025. Ia mengatakan libur Idulfitri tahun ini di DIY tidak seramai saat libur tahun baru 2025 lalu karena banyak pergerakan keluar DIY.
“Prediksi jumlah penduduk yang akan hadir ke Jogja pada perayaan Idulfitri kali ini hanya 6juta jiwa. Angka ini lebih kecil jika dibandingkan dengan prediksi Tahun Baru kemarin yakni 9juta jiwa, karena masyarakat Jogja tentu juga ada yang keluar. Dan pengalaman kami mudik Lebaran memang tidak sepadat Tahun Baru,” ungkapnya usai Rapat Koordinasi Forkopimda Cipta Kondisi DIY Hadapi Hari Raya Idulfitri bersama Gubernur DIY di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Senin (17/3/2025).
Advertisement
Adi Vivid mengatakan, Polda DIY memprediksi jumlah kendaraan yang masuk ke DIY selama perayaan dan liburan Idulfitri 1446 H mencapai 1,5 juta. Guna mengamankan lalu lintas Polda DIY memiliki tiga titik pemantauan untuk kendaraan yang masuk dan satu titik pemantauan keluar. “Untuk lama pelaksanaan Operasi Ketupat Progo 2025 pun tidak sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika biasanya masa operasi sekitar 13-14 hari, untuk tahun ini akan berlangsung selama 17 hari, yakni mulai 23 Maret sampai 8 April 2025. Dan personel yang kami turunkan berjumlah 1.923 anggota,” paparnya.
Advertisement
Baca Juga
Adi Vivid menyebut bukti kesiapan Polda DIY dalam pengamanan libur Idulfitri tahun ini dengan mendirikan 22 pos, terdiri dari 17 pos pengamanan, tiga pos pelayanan, dan dua pos terpadu. Gelar pasukan Operasi Ketupat Progo 2025 akan digelar pada 20 Maret 2025 di Mapolda DIY.
Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono mengatakan, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X memimpin langsung rapat koordinasi kali ini. Menurut Beny, Sri Sultan berpesan agar di ujung-ujung jalur sebelum memasuki Kota Yogyakarta perlu diberi rambu-rambu pengalihan jalur.
“Jadi nanti akan dipasang imbauan dan info jalur alternatif bagi masyarakat yang tidak memiliki keperluan di Kota Yogyakarta, untuk bisa mengambil arah lewat utara atau selatan. Bentuknya nanti bisa rambu-rambu yang akan dipasang oleh Polda atau aparat yang lain. Ini untuk mengurangi kepadatan di Kota Yogyakarta,” paparnya.
Beny mengatakan, rakor ini untuk memastikan pengaturan ketertiban dan keamanan secara umum untuk menyikapi libur Idulfitri. Ketertiban ini termasuk memastikan ketersediaan kebutuhan bahan pokok di DIY selama libur Lebaran aman bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang melakukan pemantauan ke kabupaten/kota se-DIY.
“Dari hasil pantauan, stok bahan pangan aman. Memang terjadi kenaikan harga yang fluktuasi, tetapi memang tidak ekstrim, utamanya cabe rawit merah. Selain itu, kami juga sudah memastikan ketersediaan LPG 3kg cukup. Karena kami memang diarahkan Bapak Gubernur untuk memastikan ketersediaan komoditas harus tetap terjaga, mengantisipasi libur panjang ini,” paparnya.