Konsumsi BBM Pertalite di Kalimantan Naik 57 Persen

Pertamina Marketing Operation Regional Kalimantan mencatat konsumsi BBM jenis Pertalite meningkat di 6 wilayah yang menerapkan PLB di Kalimantan.

oleh Aceng Mukaram diperbarui 27 Mei 2021, 10:30 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2021, 10:30 WIB
Pertamina Turunkan Harga BBM
Pengendara mengisi BBM di SPBU Jakarta, Minggu (10/2). Hari ini BBM kembali diturunkan Pertamina adapun penurunan harga BBM ini, untuk wilayah Jabodetabek, harga Pertamax Turbo diturunkan dari Rp 12.000 jadi Rp 11.200 per liter.(Liputan6.com/AnggaYuniar)

Liputan6.com, Pontianak - Pada masa Program Langit Biru (PLB) yang dimulai akhir Maret lalu, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Regional Kalimantan mencatat konsumsi BBM jenis Pertalite meningkat di 6 wilayah yang menerapkan PLB di Kalimantan.

Seperti diketahui, PLB yang diluncur pada akhir Maret lalu di sejumlah SPBU di 6 wilayah Kalimantan yaitu Kota Pontianak, Mempawah, Kotawaringin Timur, Balikpapan, Samarinda, dan Banjarmasin bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menggunakan BBM yang berangka RON (Research Octane Number) tinggi 90 yang dimiliki jenis Pertalite. Nilai RON tinggi menghadirkan BBM yang lebih ramah lingkungan.

Kenaikan konsumsi BBM yang memiliki RON tinggi selama pemberlakuan PLB tidak hanya dialami oleh jenis Pertalite saja namun dialami juga oleh produk BBM Non Subsidi lainnya.

“Kami mencatat selama kurun waktu dua bulan terakhir ini, BBM non subsidi jenis Pertamax, Pertamax Turbo di wilayah yang menerapkan PLB mengalami peningkatan konsumsi yang cukup signifikan,” kata Unit Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina MOR Kalimantan Susanto August Satria, dalam keteranganya hari ini Kamis (27/5/2021).

Satria menerangkan kenaikan konsumsi tersebut yaitu untuk Pertalite naik 57 persen dari konsumsi rerata sebelum PLB 547 KL per hari menjadi 861 KL per hari, Pertamax mencatat kenaikan 20 persen dengan konsumsi sebelum PLB 130 Kl per hari menjadi 157 KL per hari.

Sedangkan Pertamax Turbo yang mempunyai nilai RON paling tinggi yaitu 98 di kelas produk Gasoline mencatat kenaikkan konsumsi 17 persen dimana sebelum PLB konsumsi di 6,9 Kl per hari menjadi 8,1 KL per hari.

“Dari catatan dalam kurun waktu dua bulan terakhir ini, dapat disimpulkan bahwa masyarakat sudah lebih mempertimbangkan dan memilih produk Pertamina dengan nilai RON tinggi yang terbukti lebih ramah lingkungan, pembakaran sempurna, jarak tempuh lebih jauh dan pastinya menjaga performa mesin lebih awet,” kata Satria.

“Pengguna kendaraan agar mengikuti menyesuaikan dengan buku manual kendaraannya dalam memilih BBM supaya mesin lebih awet dan berkontribusi pada terciptanya udara yang lebih bersih,” lanjut dia.

 

Komentar Pengguna

20150722-Pertalite Siap Meluncur-Jakarta
Nosel dan selang Pertalite RON 90 sudah terpasang di SPBU Coco, Abdul Muis, Jakarta, Rabu (22/7/2015). PT Pertamina (Persero) mulai memasarkan produk bensin baru yakni Pertalite RON 90 pada Jumat (24/7) mendatang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Saat sosialisasi PLB di SPBU MT Haryono, operator SPBU mengungkapkan bahwa beberapa kali dirinya menemukan pengemudi ojek online menggunakan produk Pertamax. Salah satunya Supriyanto, warga Balikpapan yang menggunakan Pertamax untuk kendaraannya selama bekerja. Supriyanto menjelaskan, “Menggunakan Pertamax, mesin motornya lebih awet, tarikan lebih enteng dan pastinya jarak tempuh lebih jauh.”

Sementara itu Arif yang tergabung dalam komunitas IMBI (Ikatan Motor Besar Indonesia) Balikpapan yang mengendarai BMW GS 1200 sangat terbantu dengan kehadiran Pertamax Turbo bagi moge-nya, “Tarikan motor terasa lebih ringan, suara mesin lebih halus, touring lebih aman. Saya berharap Pertamina tetap menjaga kualitas, tetap menjaga RON-nya sehingga produk Pertamax Turbo maupun Pertamax semakin digemari masyarakat.”

Atha Milzam, pengguna Motor Matic mempunyai pengalaman tersendiri setelah mengikuti PLB. Sebelumnya motornya menggunakan BBM RON 88 dan setelah menggunakan BBM RON 90 Pertalite, Atha menerangkan

“Tarikan motornya lebih ringan dan jarak tempuh lebih jauh.”

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya