Agen BRILink Jadi Andalan Percepat Inklusi Keuangan dan Ekosistem Keuangan Mikro

Agen BRILink adalah representasi perluasan BRI melalui jalinan kerjasama dengan nasabah. Nasabah BRI yang menjadi Agen BRILink dapat melayani transaksi perbankan bagi masyarakat dengan sistem daring.

oleh Gilar Ramdhani pada 25 Jun 2021, 11:19 WIB
Diperbarui 25 Jun 2021, 11:17 WIB
Volumen Transaksi Sentuh Rp800 Triliun, Agen BRILink Andalan Percepat Inklusi Keuangan
Agen BRILink.

Liputan6.com, Jakarta Bangun Ekosistem Keuangan Mikro, Agen BRILink Jadi Andalan Percepat Inklusi Keuangan

Jakarta –

Sebagai bank terbesar dan terbaik di Indonesia, BRI terus berupaya memberikan akses keuangan seluas-luasnya dan memacu inklusi keuangan khususnya bagi masyarakat di tataran bawah, termasuk wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal). Untuk mewujudkan visi bank tersebyt, BRI mengandalkan peran Agen BRILink yang jumlahnya lebih dari 458 ribu di seluruh Indonesia.

Seperti diketahui, Agen BRILink adalah representasi perluasan BRI melalui jalinan kerjasama dengan nasabah. Nasabah BRI yang menjadi Agen BRILink dapat melayani transaksi perbankan bagi masyarakat secara langsung dengan sistem daring. Konsep kerjasama ini menawarkan sharing fee kepada para Agen BRILink.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan Agen BRILink benar-benar menggerakan ekonomi masyarakat di tataran bawah, khususnya bagi nasabah yang menjadi agen. Saat ini, jumlah agen BRILink di seluruh penjuru negeri mencapai lebih dari 458 ribu seluruh Indonesia.

 

Target Transaksi Rp1.000 Triliun di Tahun 2021

Agen BRILink.
Agen BRILink.

Pada 2015 saat Agen BRILink masih berjumlah 50 ribu, volume transaksi baru mencapai Rp35 triliun. Nominal transaksi melejit drastis menjadi Rp673 triliun pada 2019. Bahkan, kendati ekonomi dihadang pandemi volume transaksi Agen BRILink mampu mencapai Rp800 triliun pada 2020.

Selain mengoptimalkan layanan Agen BRILink sebagai ujung tombak layanan kepada masyarakat, BRI yakin model bisnis ini terus mewujudkan sharing economy dan percepatan inklusi keuangan. Sunarso menyampaikan bahwa jika BRI saja mendapat fee sekitar Rp1 triliun maka setidaknya fee yang dinikmati masyarakat diperkirakan mencapai tiga kali lipatnya.

“Dalam waktu 3 bulan sampai Maret 2021, volume transaksi lewat warung-warung itu (Agen BRILink) mencapai Rp250 triliun. Dan kami targetkan memang tahun ini bisa mencapai Rp1.000 triliun. Volume transaksi lewat warung-warung agen BRILink tahun lalu mencapai Rp800 triliun. Dan itu benar-benar menggerakan ekonomi di masyarakat terutama yang menjadi agen dan menjadi perwakilan cabang dari BRI,” katanya.

Melihat peran besar dalam inklusi keuangan pihaknya memberi garansi bahwa pelayanan Agen BRILink akan terus berkembang dan berinovasi sesuai kebutuhan nasabah.

 

Ekosistem Keuangan Mikro

Agen BRILink.
Agen BRILink.

Seperti diketahui, pemerintah saat ini tengah membentuk ekosistem Ultra Mikro (UMi) melalui BRI, Pegadaian dan PNM. Integrasi ekosistem tersebut akan pula mengoptimalkan jejaring Agen BRILink dalam memperkuat peran masing-masing perusahaan pelat merah tersebut dalam menjaring pasar mikro dan ultra mikro di seluruh Indonesia. Salah satu sasarannya adalah memberikan kemudahan akses layanan keuangan dan permodalan. Kondisi saat ini, masih terdapat 65% dari 54 juta pelaku usaha yang belum terlayani Lembaga keuangan formal.

Di sinilah peran Agen BRILink sebagai bagian penting ekosistem keuangan mikro untuk mendongkrak inklusi keuangan bersinergi dengan Pegadaian, dan PNM. Agen BRILink terus meningkatkan perannya sebagai mitra pengembangan, dan juga akan menawarkan jasa layanan yang berada di luar produk perbankan. Agen BRILink pun akan berperan sebagai “pelatih bisnis” bagi masyarakat serta pemantau dan memonetisasi agen baru.

Saat ini pelayanan yang disediakan Agen BRILink meliputi pengambilan uang tunai, transfer uang, pembayaran tagihan, tarik tunai, setoran tunai, pembelian pulsa telepon seluler, angsuran pinjaman, layanan pembelian tiket ferry – penyeberangan, hingga layanan baru ultra micro payment yang merupakan sinergi bersama PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya