Pertumbuhan Bisnis Kartu Kredit Lesu, Bank Mandiri Siapkan Strategi Khusus

Penjualan kartu kredit mengalami kontraksi sebesar 30 persen dengan penurunan jumlah transaksi yang mencapai 28,73 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jun 2021, 19:45 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2021, 19:45 WIB
Kartu Kredit
Ilustrasi Foto Kartu Kredit (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 telah menekan laju pertumbuhan berbagai lini bisnis di Indonesia, tak terkecuali bisnis kartu kredit. Data Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) menunjukkan penjualan kartu kredit mengalami kontraksi sebesar 30 persen dengan penurunan jumlah transaksi yang mencapai 28,73 persen secara year-on-year (YoY) dari posisi Januari 2020 sebesar 29,98 juta kali transaksi1.

Penurunan transaksi kartu kredit ditengarai disebabkan oleh penutupan berbagai gerai ritel di berbagai kota serta kecenderungan masyarakat untuk mengurangi pengeluaran di tengah pandemi.

Melihat kondisi tersebut, penerbit kartu kredit mulai menyusun strategi agar pertumbuhan bisnis kartu kredit dapat terjaga. Bank Mandiri misalnya, memfasilitasi pengguna kartu kredit Mandiri untuk melakukan pembayaran berbagai transaksi tagihan secara otomatis lewat fitur Mandiri Power Bill.

Fitur yang diberdayakan oleh solusi Autobilling API Ayoconnect ini memberikan berbagai keuntungan baik bagi pengguna kartu kredit Mandiri maupun Bank Mandiri.

"Kerjasama kami dengan Ayoconnect berhasil memperluas cakupan layanan Mandiri Power Bill. Kini, layanan Mandiri Power Bill juga menjangkau pembayaran PDAM ke lebih dari 60 kota dan 100 kabupaten di Indonesia. Jumlah merchant pun bertambah dari yang sebelumnya 20 menjadi lebih dari 200," jelas Vice President Bank Mandiri Noorman Andrianto di Jakarta, Selasa (29/6/2021).

Lebih lanjut, Noorman menambahkan kerjasama ini tentunya memudahkan pengguna kartu kredit Mandiri lantaran tidak perlu lagi mengantre atau mengingat berbagai tanggal jatuh tempo untuk melunasi tagihan bulanan.

Implementasi fitur pembayaran tagihan otomatis ini menurut Bank Mandiri telah berhasil mendorong tingkat kepuasan nasabah sekaligus menjadi salah satu upaya strategis Perseroan untuk meningkatkan loyalitas nasabah kartu kredit Mandiri.

Pasalnya, integrasi Autobilling API Ayoconnect ke fitur Mandiri telah menghasilkan pertumbuhan volume penjualan sebesar 19 persen dan pertumbuhan transaksi mencapai 23 persen pada akhir 2020 dibandingkan tahun sebelumnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Inovasi Berbasis Teknologi API

Layanan Perbankan di Masa Libur Idul Fitri
Nasabah melakukan transaksi di cabang Bank Mandiri Pertamina UPMS III, Jakarta, Rabu (28/6). Bank Mandiri memberikan layanan perbankan terbatas kepada nasabah secara bergantian pada musim liburan Idul Fitri 26-30 Juni 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun, solusi Autobilling merupakan inovasi berbasis teknologi API yang dibangun oleh perusahaan tekfin Ayoconnect. Solusi ini dirancang khusus untuk membantu institusi finansial mengelola serta menumbuhkan pendapatan dari transaksi pembayaran tagihan berulang yang komprehensif bagi penerbit kartu kredit, sekaligus aman dan memudahkan bagi pelanggan.

"Ayoconnect bangga atas kesempatan bekerja sama dengan Bank Mandiri. Fitur Power Bill Bank Mandiri yang diberdayakan oleh Autobilling API dari Ayoconnect merupakan bentuk komitmen kami dalam membantu institusi finansial menumbuhkan bisnis mereka dengan solusi berbasis API di tengah masa penuh tantangan," tutup Chiragh Kirpalani selaku Founder dan COO Ayoconnect.

Saat ini, Ayoconnect sedang menjajaki diskusi untuk membuka akses Autobilling API ke lebih banyak perusahaan bank, dompet digital, dan tekfin lainnya dalam waktu dekat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya