Riset Bank Mandiri: Mobilitas Orang akan Terus Turun selama PPKM Darurat

Pergerakan manusia sudah mulai menurun sejak pertengahan Juni walaupun levelnya masih relatif lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 08 Jul 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2021, 18:00 WIB
Kanalisasi Arus Lalu Lintas di Pos Penyekatan PPKM Darurat
Aparat gabungan dari TNI-POLRI dan Dishub memeriksa kelengkapan dokumen pengendara bermotor yang melintasi kanalisasi pos penyekatan PPKM Darurat di Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta, kamis (8/7/2021). (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro memperkirakan, pergerakan atau mobilitas orang akan terus menurun selama pemberlakuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat atau PPKM Darurat hingga 20 Juli 2021.

"Untuk view ke depan, mobilitas orang kemungkinan besar akan turun seiring dengan penerapan PPKM Darurat pada 3-20 Juli 2021," kata Andry dalam keterangan tertulis, Kamis (8/7/2021).

Andry lantas mengacu pada data Google Mobility Index hingga 2 Juli 2021, dimana pergerakan manusia sudah mulai menurun sejak pertengahan Juni walaupun levelnya masih relatif lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Pergerakan yang jauh lebih tinggi terlihat di pusat perbelanjaan," ujarnya.

Penurunan mobilitas orang juga terjadi pada sektor angkutan udara. Merujuk data FlightRadar hingga 5 Juli 2021, frekuensi penerbangan juga mulai turun sejak awal bulan ini. Data pada 5 Juli 2021, frekuensi penerbangan ke kota-kota utama di Indonesia seperti Surabaya, Medan, Makasar, dan Denpasar sudah menunjukan penurunan.

Pada periode pelarangan mudik 6-17 Mei 2021, jumlah penerbangan harian domestik dari Jakarta (CGK) ke kota kota utama juga turun, dengan rata-rata penurunan sebesar 80,4 persen.

"Namun, setelah periode pelarangan mudik selesai, frekuensi penerbangan meningkat tajam bahkan melebihi periode sebelum pelarangan mudik," ungkap Andry.

Andry memaparkan, frekuensi penerbangan ini masih tinggi sampai dengan akhir Juni 2021. Hal ini mengindikasikan ada pergeseran periode mudik ke sesudah periode pelarangan mudik.

Sementara dikutip dari data Badan Pusat Statistik (BPS) terakhir hingga Mei 2021, menunjukan jumlah penumpang angkutan udara domestik pada Mei 2021 tercatat terkontraksi minus 12,7 persen secara bulanan (mom), atau menjadi 2,4 juta orang.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Penumpang Internasional

Bandara Kualanamu
Terkait PPKM Darurat, para calon penumpang yang hendak terbang ke Jawa, Bali, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah, dari Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) harus memiliki kartu vaksin minimal 1 kali, dan hasil swab Polymerase Chain Response (PCR)

Sebaliknya, jumlah penumpang angkutan udara internasional pada Mei 2021 tercatat naik sebesar 2,1 persen mom, atau menjadi 44,4 ribu orang. Sementara itu, jumlah penumpang angkutan laut domestik pada Mei 2021 tercatat turun minus 2,2 persen mom, atau menjadi 1,3 juta orang.

Di sisi lain, jumlah penumpang angkutan kereta api pada Mei 2021 tercatat turun sebesar minus 0,1 persen mom, atau menjadi 14,9 juta orang.

"Penurunan yang terjadi pada penumpang domestik turut disebabkan adanya pelarangan mudik pada 6-17 Mei 2021 dan pengetatan mudik pada 22 April-5 Mei 2021, dan 18-24 Mei 2021," tutur Andry.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya