Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencanangkan program Indonesia Spice Up The World. Ini tentang peluang peningkatan ekspor dan promosi rempah yang banyak dimiliki Indonesia. Kendati, Menparekraf Sandiaga Uno tak jadi berangkat ke New York, Ia tetap mengirim delegasi ke sana.
Sandiaga Uno mengatakan, langkah itu diambil sebagai strategi untuk membela 20 juta masyarakat pelaku ekonomi kreatif yang sedang mengalami tekanan karena pandemi Covid-19. Ia menuturkan ada dua pilihan, yakni menunda kegiatan, atau tetap menjalankan dengan melakukan adaptasi.
Baca Juga
“Adaptasi ini yang saya ambil untuk memastikan kepulihan ekonomi kita tidak tertunda,” katanya dalam sesi Weekly Briefing secara virtual, Senin (19/7/2021).
Advertisement
Meski mengirim delegasi, Sandiaga mengaku masih mengikuti program tersebut secara virtual. Alasannya dia mengirim delegasi untuk membatu pelaku UMKM dan ekonomi kreatif, dan membuka peluang yang selama ini belum hadir.
“Mereka membutuhkan pasar di luar negeri, mereka membutuhkan pemerintah hadir, mereka mengharapkan selama pandemi ini terbuka peluang selama ini sebelumnya tidak hadir, yaitu tiba-tiba rempah-rempah indonesia miliki peluang untuk berkembang,” tuturnya.
Terkait arahan Presiden Jokowi tentang pemerintah perlu memiliki sense of crisis di tengah pandemi Covid-19, Sandiaga mengatakan gelaran ISUTW tetap harus digelar demi mempersiapkan bangkitnya ekonomi bagi 20 juta pelaku ekonomi kreatif dan 14 juta yang mayoritas pelaku UMKM.
“Mereka betul-betul membutuhkan pasar ini dan ini harus dibuka dan penundaan tidak menjadi opsi, karena the show must go on. Saya yakin the show must go on,” katanya.
Sementara itu, dalam mendukung penanganan penyebaran Covid-19, Kemenparekraf tetap berpartisipasi dengan mengubah tujuan pariwisata menjadi sentra ekonomi dan sentra vaksinasi .
“Kita mendrong proogram-program kita yang selama ini belum fokus kepada penanganan covid-19 kita alihkan terhadap penanganan Covid-19,” tegas Sandiaga Uno.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Peluang Ekspor
Sementara itu, faktor lainnya yang mendukung keputusan Sandiaga Uno yakni New York, dan Amerika secara umum ekonominya telah bergerak bangkit.
“Dari data yang kami dapat, ini perlu dimutakhirkan, ini jadi peluang 20-25 persen pasar ekspor rempah-rempah,” katanya.
Lebih lanjut ia menilai, pasar terbesar adalah restoran, dengan New York memiliki 100-150 restoran yang siap berpartisipasi dalam program ISUTW ini untuk mencapai target sebanyak 4000 restoran Spice of the world.
“Baik untuk ekspor dan untuk promosi, restoran ini akan jadi pengumpan,” katanya.
Advertisement