Jangan Anggap Sepele, Ini 4 Arti Penting Komentar Pelanggan

Komentar dari pelanggan terkadang dapat menyakiti hati para pemilik bisnis. Namun, komentar tersebut tidak selalu sama dengan permasalahan baru yang membutuhkan solusi.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jul 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2021, 07:00 WIB
Memberikan Kritik Pedas
Ilustrasi Perasaan Kesal Credit: pexels.com/Elijah

Liputan6.com, Jakarta Komentar dari pelanggan terkadang dapat menyakiti hati para pemilik bisnis. Namun, komentar tersebut tidak selalu sama dengan permasalahan baru yang membutuhkan solusi.

Menerima komentar adalah hal yang wajar pada semua bisnis. Sebagian besar dari komentar yang bersifat negatif disebabkan karena adanya kesalahan dalam mengikuti proses atau proses yang berubah secara mendadak di luar dari rencana.

Melansir dari Forbes, Minggu (25/7/2021), komentar dari pelanggan sangat penting untuk bisnis, terutama bagi industri yang mengandalkan selera pelanggan untuk mencari keuntungan. Komentar tersebut menjadi bahan bakar dalam membuat kemajuan.

Jangan sepelekan arti penting sebuah komentar. Berikut adalah alasan lebih lanjut mengapa komentar dari pelanggan menjadi hal yang berharga.

1. Tindakan untuk Memperbaiki

Ilustrasi berpikir, merenung
Ilustrasi berpikir, merenung. (Photo by Jason Strull on Unsplash)

Sebuah komentar memungkinkan seseorang bertindak untuk memperbaiki suatu hal.

Sebelum seorang komedian menampikan leluconnya secara lengkap di atas panggung, ia akan mencoba menyampaikan leluconnya di depan kerumunan kecil untuk melihat berbagai reaksi. Selanjutnya, komedian akan mencoba cara baru untuk menyampaikan lelucon, mulai dari mengubah waktu, urutan, atau bagian utama lelucon untuk melihat pilihan yang paling sesuai.

Serupa dengan ilustrasi tersebut, selama mendapatkan komentar, seseorang dapat menyesuaikan keinginan pelanggan. Pikirkan komentar dari pelanggan dari perspektif mereka. Komentar ini memiliki peran untuk memberi tahu hal apa yang harus Anda ubah agar dapat menjadi lebih baik lagi.

2. Hasil yang Dioptimalkan

Syariah, Dolar AS, Saham, Obligasi? Optimalkan Potensi Tumbuh Dana Anda.
(Foto:Ilustrasi)

Sebuah komentar tidak selalu harus diterima dengan cara yang buruk. Banyak waktu yang tersedia untuk mengoptimalkan hasil terbaik. Sudah menjadi hal yang umum pada dunia periklanan untuk mengetes konten dalam kelompok audiens yang lebih kecil, sebelum membayar penuh untuk mengiklankan kontennya.

Para pengiklan akan memanfaatkan komentar dari audiens sebagai data untuk memutuskan apakah akan menghapus beberapa elemen di dalam konten atau tetap menggunakannya. Keaktifan untuk melihat komentar dari pelanggan membuat Anda mudah menemukan selera mereka di masa depan. 

3. Menemukan Hal Positif dari Komentar Negatif

Pikiran Positif
Mulai hari dengan pikiran dan kehidupan positif. (Ilustrasi: Success Consciousness)

Setelah menerima komentar negatif atas kesalahan seorang akuntan, ia akan memperbaiki hasil dan menyesuaikannya dengan sistem. Tujuannya untuk memastikan pesanan berikutnya berjalan lancar.

Ilustrasi tersebut ingin menunjukkan bahwa langkah yang diambil untuk merespons pelanggan menjadi pengingat bagi mereka mengenai alasannya memilih menggunakan jasa perusahaan.

Masalah yang berhasil teratasi memperkuat kepercayaan pelanggan. Hal ini menjadi kesempatan untuk menunjukkan bahwa Anda selalu mendukung mereka.

Komentar negatif tidak hanya digunakan untuk melakukan hal yang benar, tetapi juga menjadi kesempatan untuk berusaha lebih baik lagi.

4. Ciptakan Sebuah Feedback Loop

Tujuan Evaluasi
Ilustrasi Rapat Evaluasi Kerja Credit: unsplash.com/Akon

Jangan menunggu untuk sebuah komentar, segera cari komentar tersebut dari pelanggan. Lakukan pertemuan bulanan dengan pelanggan atau karyawan untuk memastikan semua hal berjalan sesuai dengan rencana.

Gunakan komentar sebagai bahan bakar untuk bertumbuh dan panduan untuk berubah. Jika Anda menerima komentar negatif, jangan menyalahkan diri. Gunakan komentar negatif untuk menunjukkan bahwa Anda berhasil mengatasi tantangan.

Reporter: Shania

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya