Bank Indonesia Catat Pertumbuhan Ekonomi Syariah Mulai Positif

Bank Indonesia mencatat memasuki tahun 2021 kinerja ekonomi keuangan syariah menunjukkan perbaikan.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Jul 2021, 12:00 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2021, 12:00 WIB
PT Bank Syariah Indonesia Tbk menggelar Ramadhan Fest
PT Bank Syariah Indonesia Tbk menggelar Ramadhan Fest (dok: BSI)

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia mencatat memasuki tahun 2021 kinerja ekonomi keuangan syariah menunjukkan perbaikan.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni Primanto Joewono menegaskan, pertumbuhan ekonomi syariah positif 1 persen, dari sebelumnya di tahun 2021 yang mengalami kontraksi -1,72 persen.

"Di tengah tantangan perlambatan ekonomi, sepanjang tahun 2020 kontribusi ekonomi syariah masih produktif. Tercermin dari kontraksi ekonomi syariah tahun lalu yang masih baik dibandingkan perekonomian nasional yakni -2,07 persen," kata Doni dalam sambutannya di acara Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia, Jakarta, Selasa (27/7/2021).

Harus diakui, kinerja positif ekonomi dan keuangan syariah ditopang beberapa sektor seperti pertanian, produk makanan halal, muslim fesyen dan pariwisata. Untuk itu, Doni ingin mengoptimalkan sektor-sektor tersebut dan konsisten menjalankan master plan dari pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

"Makanya kita konsisten pada blue print ekonomi dan keuangan syariah yang jadi master plan dan menjadi semakin relevan buat diimplementasikan," kata Doni.

Ada tiga pilar dalam cetak biru ekonomi dan keuangan syariah, antara lain pengembangan, dukungan dan peningkatan literasi. Ketiga hal tersebut menurutnya perlu terus digencarkan demi membumikan ekonomi dan keuangan syariah di masyarakat.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Potensi Masakan Halal

nasabah PT Bank Syariah Indonesia Tbk bisa menggunakan fitur Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BSI dan outlet Indomaret di seluruh Indonesia.
nasabah PT Bank Syariah Indonesia Tbk bisa menggunakan fitur Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BSI dan outlet Indomaret di seluruh Indonesia.

Apalagi, khusus pangsa makanan halal secara potensinya mencapai 13 persen. Doni menyebut, ini harus menjadi peluang bagi Indonesia untuk memasarkan berbagai produk makanan halal yang unggulan.

Doni mencatat sampai kuartal pertama tahun 2021, ekspor makanan halal dari Indonesia sudah mencapai USD 10,34 miliar. Capaian ini menurutnya perkembangan yang positif, sehingga peluang negara-negara lain seperti Malaysia dan Arab Saudi perlu diversifikasi.

"Ini perkembangan positif makanya beberapa negara seperti Malaysia dan Arab Saudi harus kita diversifikasi," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya