1 Juta Orang Kunjungi Mal saat PPKM, Pengusaha: Cuma 10 Persen dari Kapasitas

Pengusaha mal perlu menunggu tidak kurang dari tiga bulan untuk bisa menaikan tingkat kunjungan pada kisaran 10 persen.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 17 Agu 2021, 11:00 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2021, 11:00 WIB
Mal di Senayan Kembali Dibuka
Pengunjung melakukan scan kode QR untuk memasuki Mall Senayan City, Jakarta, Senin (15/6/2020). Pusat perbelanjaan atau mal di Jakarta kembali dibuka pada Senin (15/6) di masa PSBB transisi dengan jumlah pengunjung masih dibatasi hanya 50 persen dari kapasitas normal. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan melaporkan, terdapat 1.015.303 orang yang melakukan check-in pada sistem PeduliLindungi untuk bisa masuk ke mal selama PPKM di Jawa-Bali pada 10-16 Agustus 2021.

Percobaan pembukaan yang dilakukan di pusat perbelanjaan tersebut menunjukan implementasi yang cukup baik lewat sistem aplikasi PeduliLindungi.

Namun, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menyebutkan, jumlah tersebut cenderung masih terlalu sedikit dari total kapasitas pengunjung yang bisa ditampung mal.

"Hanya sekitar 10-15 persen saja (dari total kapasitas mal)," kata Alphon kepada Liputan6.com, Selasa (17/8/2021).

Padahal, pemerintah telah mengizinkan mal untuk bisa menampung sekitar 25 persen pengunjung dalam masa uji coba pembukaan selama satu pekan kemarin.

"Tingkat kunjungan masih belum mencapai batas maksimal 25 persen. Pergerakannya masih lambat dan diharapkan dapat terus meningkat dari waktu ke waktu," ungkap Alphon.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Butuh 3 Bulan

Pengunjung Mal Wajib Scan QR Code Aplikasi PeduliLindungi
Pengunjung saat scan barcode untuk memasuki mal kuningan city, Jakarta, Selasa (10/8/2021). Perpanjangan PPKM Level 4 di mal pengunjung diwajibkan mematuhi protokol kesehatan, melakukan scan barcode aplikasi Pedulilindungi dan memperlihatkan sertifikat vaksin COVID-19. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Alphon lantas berkaca pada pengalaman selama masa pandemi Covid-19. Pengusaha mal disebutnya harus menunggu tidak kurang dari tiga bulan untuk bisa menaikan tingkat kunjungan pada kisaran 10-20 persen saja.

Bahkan, penutupan operasi saat PPKM Darurat lalu masih akan terus berdampak terhadap kegiatan operasional mal di masa mendatang. "Dampak penutupan operasional tidak akan serta merta berakhir pada saat pembatasan diakhiri," pungkas Alphon.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya