Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada Juli 2021 mencapai USD 15,11 miliar. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 12,22 persen dibanding perdagangan di Juni 2021.
"Impor Indonesia pada Juli 2021 mencapai USD15,11 miliar," ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam rilis bulanan, Jakarta, Rabu (18/8.
Baca Juga
Adapun impor yang turun karena impor migas turun sebesar 22,28 persen dan nonmigas turun 10,67 persen. Sementara itu, nilai impor Juli ini dibanding Juli 2020 masih mengalami penurunan sebesar 44,44 persen.
Advertisement
"Kalau kita rinci dibanding Juli 2020, migas dan nonmigas meningkat. Untuk migas meningkat 86,38 persen dan nonmigas meningkat 40,21 persen," kata Margo.
Sementara itu, impor menurut penggunaan barang, secara month to month (mtm) impor barang konsumsi, penolong dan modal mengalami penurunan. Barang konsumsi turun 1,22 persen, bahan baku penolong turun 12,37 persen, barang modal turun 18,58 persen.
"Secara tahunan atau year on year mengalami penurinan pada barang konsumsi naik sebesar 45,97 persen, bahan baku penolong naik 54,61 persen, barang modal naik sebesar 5,38 persen," tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ekspor Indonesia Turun 4,53 Persen jadi USD 17,70 Miliar di Juli 2021
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Juli 2021 sebesar USD17,70 miliar. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 4,53 persen dibanding kondisi Juni 2021.
"Nilai ekspor pada Juli 2012 adalah sebesar USD17,70 miliar," ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers online, Jakarta, Rabu (18/8).
Menurunnya ekspor dibanding Juni, disebabkan penurunan ekspor migas sebesar 19,55 persen. Begitu juga ekspor nonmigas turun sebesar 3,46 persen.
Jika dilihat secara year on year, ekspor kita meningkat signifikan 29,32 persen. Berdasarkan migas dan nonmigas mengalami peningkatan masing masing sebesar 50,08 persen dan 28,26 persen.
Beberapa kondisi perdagangan pada bulan lalu yaitu ICP naik dari USD70,23 per barel menjadi USD72,17 per barel. Kalau dihitung month to month (mtm) meningkat 2,76 persen, yoy naik tajam 77,58 persen. Komoditas nonmigas meningkat cukup besar diantaranya batu bara, minyak kelapa sawit dan timah.
Advertisement