Ketahui Target Produksi Pangan Kementan di 2022, dari Beras hingga Kedelai

Pada 2020, BPS mencatat produksi pangan padi di Indonesia mencapai 54,65 juta ton Gabah Kering Giling

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Sep 2021, 21:03 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2021, 21:03 WIB
Sektor Pertanian Bisa Bertahan di Tengah Pandemi
Petani tengah menggarap sawah di Kabupaten Tangerang, Senin (9/8/2021). Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan sektor pertanian tahan terhadap dampak pandemi COVID-19 yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi di sektor lain negatif, sementara di pertanian selalu positif. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan produksi pangan antara lain padi sebesar 55,20 juta ton pada 2022. Kemudian pangan jagung 20 juta ton dan kedelai 0,20 ton.

Target ini dalam rangka menjalankan program prioritas yakni peningkatan ketersediaan, akses, dan kualitas konsumsi pangan.

"Target produksi komoditas utama yakni padi kami targetkan 55,20 juta ton, jagung 20,10 juta ton, dan kedelai 0,20 juta ton," kata Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono melansir Antara, di Jakarta, Selasa (7/9/2021).

Kementan juga menargetkan produksi komoditas lainnya seperti kakao 780 ribu ton, bawang merah 1,64 juta ton, kopi 795,45 ribu ton, cabai 2,87 juta ton.

Kemudian target produksi gula tebu 2,3 juta ton, bawang putih 91 ribu ton, kelapa 2,86 juta ton, dan daging sapi 0,44 juta ton.

Jika dibandingkan dengan data produksi padi tahun 2020 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik, target produksi gabah tahun 2022 hanya naik sedikit.

Pada 2020, BPS mencatat produksi padi di Indonesia mencapai 54,65 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) yang jika dikonversi menjadi beras sebesar 31,33 juta ton.

 

Alokasikan Anggaran Rp 14,451 Triliun

Sektor Pertanian Bisa Bertahan di Tengah Pandemi
Petani tengah menggarap sawah di Kabupaten Tangerang, Senin (9/8/2021). Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan sektor pertanian tahan terhadap dampak pandemi COVID-19 yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi di sektor lain negatif, sementara di pertanian selalu positif. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk mencapai target tersebut, kata Kasdi, Kementan akan menggunakan pagu anggaran sebesar Rp 14,451 triliun yang dialokasikan pada lima program.

Kelima program tersebut yakni ketersediaan, akses, dan konsumsi pangan berkualitas sebesar Rp 6,49 triliun, program nilai tambah dan daya saing industri Rp 1,73 triliun, program riset dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi sebesar Rp 356 miliar.

Selain itu anggaran juga digunakan untuk program pendidikan dan pelatihan vokasi Rp 770 miliar, dan program dukungan manajemen Rp 5,09 triliun.

Kasdi menyampaikan prioritas program Kementan yaitu untuk peningkatan ketersediaan, akses dan kualitas konsumsi pangan serta peningkatan nilai tambah, lapangan pekerjaan dan investasi di sektor rill serta industrialisasi.

"Prinsipnya terkait komoditas, fokus kami adalah pengembangan padi, jagung, kedelai dan tanaman pangan lokal," kata Kasdi.

Selain itu Kementan juga fokus pada penguatan perbenihan baik untuk tanaman pangan, hortikultura, dan peternakan. Selain itu Kasdi menyebutkan fokus Kementan untuk meningkatkan produksi sayuran, perkebunan, dan tanaman pangan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya