Liputan6.com, Jakarta Kemampuan untuk memasarkan konten yang apik berpengaruh pada pertumbuhan bisnis. Tak heran, banyak perusahaan rela menaruh investasi lebih kepada pemasaran konten (content marketing).
Berdasarkan data tahunan HubSpot, platform pemasaran dunia, sebanyak 82 persen responden melaporkan secara aktif penggunaan pemasaran konten. Persentase tersebut mengalami kenaikan dari 70 persen pada tahun lalu.
Baca Juga
Content marketing memberikan manfaat yang dapat dilihat secara langsung, mulai dari meningkatkan eksposur merek hingga membentuk prospek bisnis yang lebih layak. Daya tarik bisnis akan semakin terlihat dan menunjukkan kemampuan pemilik bisnis.
Advertisement
Melansir dari Forbes, Selasa (7/12/2021), berikut adalah strategi manajemen konten dari pemimpin perusahaan yang bisa mengembangkan bisnis mereka.
1. Definisikan Tujuan Bisnis dengan Jelas
Anda harus mengetahui terlebih dahulu tujuan utama sebelum menerapkan strategi manajemen konten. Temukan jawaban atas beberapa pertanyaan, seperti “Apakah Anda ingin menjangkau lebih banyak audiens?” atau “Apakah Anda ingin meningkatkan pendapatan bisnis sehingga mengarahkan audiens untuk mengunjungi website atau media sosial bisnis Anda?”
Setelah tujuan berhasil diketahui, Anda bisa menentukan jenis konten yang dibutuhkan untuk menghindari produksi konten yang berlebihan atau tidak dibutuhkan. Sangat penting untuk menetapkan tujuan, menjadi strategis, dan menargetkan konten dengan tepat.
2. Tentukan Audiens dan Bagaimana Cara Mereka Mengonsumsi Konten
Cari tahu siapa target audiens dan bagaimana perilakunya. Setiap audiens bisa mengonsumsi konten secara berbeda.
Pikirkan bagaimana mereka mengonsumsi konten, baik melalui surat kabar, podcast, media sosial, maupun media lainnya. Audiens akan mencerna komunikasi secara berbeda sehingga Anda harus menyesuaikan kebutuhan mereka untuk menarik perhatian.
Pemasaran konten berarti mengetahui hal yang dialami target audiens dan memberikan solusi melalui bisnis Anda. Lebih lanjut, tunjukkan nilai dan kecerdasan bisnis Anda dalam membangun strategi konten yang berdampak.
3. Cari Tahu Format Konten dan Saluran Distribusinya
Langkah selanjutnya adalah menentukan format konten yang dibuat, seperti dalam bentuk infografik, brosur, video, unggahan blog, dan sebagainya. Namun, HubSpot melihat video menjadi format utama dalam pemasaran konten pada 2021, diikuti blog dan infografik.
Apabila anggaran masih terbatas, Anda bisa membuat serangkaian video menggunakan handphone. Ide kontennya adalah memberikan wawasan yang unik terkait tren industri atau bagaimana cara mengatasi tantangan industri saat ini.
Video bisa dibuat di rumah dengan tampilan profesional dan diunggah melalui media sosial secara rutin setiap minggunya. Tujuannya agar menciptakan kesadaran untuk audiens yang ditargetkan.
4. Buat Konten Secara Konsisten
Anda harus membuat konten secara konsisten. Mulailah dengan menetapkan tujuan untuk membuat 8 hingga 10 konten per bulan dalam bentuk blog, kampanye, e-mail, video, atau unggahan media sosial.
Dengan demikian, Anda bisa mengukur dan menganalisis keberhasilan konten. Selanjutnya, hasil analisis tersebut bisa kembali disesuaikan dengan rencana Anda.
Saat melakukan analisis, jangan hanya melihat indikator kinerja utama seperti tampilan website. Amati juga audiens yang menonton dan terlibat dalam konten Anda. Ukur kemajuan bisnis dan perbaiki strategi jika dibutuhkan.
Reporter: Shania
Advertisement