Mendag Targetkan 1 Juta UMKM Melek Digital di 2022

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memastikan tahun 2022 akan mendorong 1 juta UMKM telah merambah platform digital.

oleh Tira Santia diperbarui 17 Sep 2021, 16:40 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2021, 16:40 WIB
FOTO: Mengunjungi Pameran Produk UMKM dalam Program Bangga Buatan Indonesia
Pengunjung memilih produk UMKM pada acara In Store Promotion di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (18/11/2020). Pemerintah mendorong sektor UMKM sebagai tindak lanjut dari program Bangga Buatan Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memastikan tahun 2022 akan mendorong 1 juta UMKM telah merambah platform digital. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan nilai ekspor UMKM.

Mendag menegaskan, dengan terhubungnya UMKM dengan platform digital maka akan memudahkan mereka untuk ekspor.

“Kita kerjakan memastikan bahwa tahun depan kita akan onboarding pelaku-pelaku usaha kecil menengah kita baik untuk kegiatan domestik maupun ekspor, onboarding setidaknya 1 juta UMKM,” kata Mendag dalam konferensi pers Kinerja Perdagangan Agustus 2021, Jumat (17/9/2021).

Mendag menyebut saat ini terdapat 16 ribu eksportir dan 85 persennya merupakan UMKM. Namun, nilai ekspornya hanya 5 persen, sehingga 95 persennya di dominasi oleh pengusaha-pengusaha besar.

“Kalau kita lihat jumlahnya dari 16 ribu eksportir itu 85 persen adalah UMKM. Tetapi permasalahannya hanya 5 persen daripada nilai ekspornya itu adalah ekspor UMKM, sedangkan 95 persen itu dari pengusaha-pengusaha besar,”  katanya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Nilai Tambah Naik

Peran Penting UMKM Pulihkan Pertumbuhan Ekonomi
Perajin membuat kerajinan dari bahan rotan di Jakarta, Senin (13/9/2021). Kementerian Keuangan menyebutkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akan menjadi salah satu sektor dunia usaha yang memegang peranan luar biasa penting di dalam pemulihan ekonomi Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Lebih lanjut, kata Mendag, berdasarkan studi dari Asian Development Bank (ADB), menyatakan bahwa ketika pandemi Covid-19 UMKM yang melakukan ekspor dan berpindah usahanya melalui platform digital memiliki nilai tambah sebesar 36 persen.

“Kita mendapatkan studi dari ADB bahwa ketika covid-19 ini terjadi bahwa UMKM yang mengadakan ekspor atau mengerjakan kegiatan usahanya melalui platform digital mereka mempunyai nilai tambah 36 persen dibandingkan kalau tidak melalui proses platform digital,” jelas Mendag.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan nilai ekspor, Kementerian Perdagangan akan membantu para pelaku UMKM meningkatkan nilai ekspornya. Selain itu, dengan mendorong 1 juta UMKM di tahun depan, Mendag berharap jumlah eksportir dari UMKM pun dapat bertambah.

“85 persen eksportir itu adalah UMKM tapi value nya hanya 5 persen yang dihasilkan UMKM. Jadi kita akan memacu supaya UMKM ini lebih banyak eksportirnya supaya value nya juga tumbuh lebih besar. Jadi kita akan pastikan bahwa produk-produknya dapat bersaing dipasar global,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya