Strategi OJK Bangkitkan UMKM dari Badai Pandemi Covid-19

OJK menilai UMKM menjadi sektor bisnis yang paling terdampak buruk pandemi Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Sep 2021, 15:45 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2021, 15:40 WIB
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso saat menggelar jumpa pers tutup tahun 2018 di Gedung OJK, Jakarta, Rabu (19/12). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyatakan, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi sektor bisnis yang paling terdampak buruk pandemi Covid-19.

Untuk itu, sejumlah kebijakan telah dirumuskan OJK untuk membantu sektor UMKM kembali bangkit.

"OJK berkomitmen penuh untuk terus melahirkan sejumlah kebijakan yang mendukung kebangkitan UMKM. Diantaranya POJK 11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Covid-19 yang berlaku sampai dengan 31 Maret 2023 mendatang," kata Wimboh dalam webinar OJK bertajuk Digitalisasi Pembiayaan untuk UMKM, Sabtu (18/9/2021).

Wimboh pun membeberkan sejumlah dampak mengerikan yang dialami UMKM imbas dari pandemi Covid-19.

"Seperti penurunan pendapatan, dan juga penurunan omzet penjualan UMKM," ungkapnya 

Dampak mengerikan lainnya, imbuh Wimboh, ialah keterbatasan keuangan untuk membayarkan gaji karyawan. Ini setelah kegiatan produksi terganggu.

"Sehingga, akhirnya harus dilakukan pengurangan pegawai," tegasnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Imbas PPKM

Presiden Jokowi kumpulkan para pemimpin bank
Kepala OJK Wimboh Santoso menyampaikan paparan dalam pertemuan dengan pimpinan bank umum Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/3). Para pimpinan bank umum Indonesia tersebut dikumpulkan oleh Presiden Jokowi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Wimboh menerangkan, berbagai dampak buruk yang dialami UMKM tersebut tak lepas dari penerapan kebijakan pembatasan sosial maupun ekonomi yang dilakukan pemerintah guna memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Akibatnya tingkat konsumsi masyarakat menjadi terganggu selama kebijakan pembatasan tersebut di terapkan.

"Padahal, sektor UMKM merupakan yang paling yang sangat dipengaruhi oleh tingkat konsumsi masyarakat," tegasnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya